SOLOPOS.COM - Verawati di Kula Nuwun Solopos (Youtube/SoloposTV).

Solopos.com, SOLO -- Verawati, istri dari Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek jarang diketahui publik. Verawati saat ini berprofesi sebagai dokter hewan di Balai Besar Veteriner, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selain sebagai dokter hewan, perempuan yang akrab dipanggil Mbak Ve ini juga menjabat Ketua Tim Penggerak PKK Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng). Meski menjadi ketua PKK, Mbak Ve tidak meninggalkan profesinya sebagai dokter hewan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ada cerita lucu ketika Mbak Ve kali pertama menjadi Ketua PKK Wonogiri. Ibu satu anak ini mengaku tidak bisa berpidato di hadapan publik.

Keluarga Tersangka Guru SMPN 1 Turi Dibully, PGRI Protes & Minta Kasus Tak Dibesarkan

"Kalau balik dari masa dulu ya, setiap hari kan ketemunya virus hidup di laboratorium. Kita pekerja [sebagai dokter hewan] benar-benar sendirian jarang banget ketemu orang banyak. Kalau bertemu yang dibahas ya seputaran itu. Tiba-tiba saya harus bisa beradaptasi ketemu orang banyak dan harus bersikap dan sebagainya," terang Mbak Ve di video berjudul Istri Bupati Wonogiri Tak Punya Pembantu yang tayang di kanal Youtube SoloposTV, Senin (24/2/2020).

Untuk mengatasi hal tersebut, Mbak Ve menjalani kursus pidato selama dua pekan di salah satu lembaga pelatihan public speaking di Yogyakarta.

Perekrutan PPS di 83 Desa di Sragen Diperpanjang Sampai Besok, Kenapa?

"Tiba-tiba saya harus jadi ketuanya [PKK Wonogiri]. Kemudian harus pidato. Saya benar-benar enggak bisa. Mungkin ini rahasia tapi terlanjut terbuka. Saya kursus pidato selama dua minggu tiap hari di Swaragama. Kalau nulis, saya senang nulis. Pidato pertama kali saya buat teks, saya olah biar benar-benar pas," ungkapnya.

Firasat Buruk Sang Ibu Sebelum Driver Gojek Sragen Tertembak Peluru Nyasar Polisi

Keberadaan Mbak Ve sempat dipertanyakan publik. Apalagi ketika Jekek melakukan kampanye saat mencalonkan diri sebagai Bupati Wonogiri. Bahkan, kala itu muncul kampanye hitam yang menyebutkan istri Jekek tidak mendukung pencalonan suaminya.

Menanggapi hal tersebut, Mbak Ve mengatakan status dirinya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Yogyakarta menyebabkan dia tak bisa menemani sang suami berkampanye.

"Pada saat kampanye justru tidak muncul karena PNS dilarang kampanye. Kemudian Mas Jekek kuat kejawen, dia bilang kalau wong Jawa berperang, ibunya di rumah. Jadi nanti kalau suami perang pulang kalah di openi [rawat]. Saat kampanye pun di rumah. [Bahkan] pernah keluar black campaign bahwa istrinya saja tidak mendukung kok, karena enggak kelihatan," katanya.

Tower Listrik Roboh, Rembang dan Blora Gelap Gulita

Bertatus sebagai PNS di Yogyakarta mengharuskan Mbak Ve menjalani hubungan jarak jauh dengan Jekek. Bahkan, hal tersebut telah dia alami semenjak awal pernikahannya. Hidup di Yogyakarta bersama putra semata wayangnya, Mbak Ve juga tidak dibantu dengan adanya asisten rumah tangga (ART).

"Pada hari ini ya [tak punya ART]. Sekitar 4-5 bulan ini iya tidak punya asisten rumah tangga. Ada separonya terpaksa, karena memang sulit hari ini untuk mencari ART sangat sulit. Kita merasakan capek [ada ART] seminggu keluar, dua minggu pamitan. [akhirnya] Dengan anak saya membagi tugas, toh rumah saya di Jogja kecil, selesai lah kalau dikerjakan berdua," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya