SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian bari Covid-19 yang dinamain omicron oleh WHO. (Antara)

Solopos.com, NEW YORK — Dunia diimbau tidak panik terkait varian baru Omicron Covid-19 tetapi harus tetap waspada.

Berbicara di sebuah konferensi pada Jumat (3/12/2021), ilmuwan top Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Soumya Swaminathan mengatakan situasinya sekarang sangat berbeda dengan tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Laporan menunjukkan Omicron telah ditemukan di hampir 40 negara. Masih belum jelas apakah varian yang sangat bermutasi lebih menular atau lebih mampu menghindari vaksin.

Data awal yang dilaporkan oleh para ilmuwan di Afrika Selatan – di mana varian pertama kali terdeteksi – menunjukkan Omicron dapat menghindari beberapa kekebalan terhadap Covid-19, meskipun para ahli memperingatkan analisis tersebut tidak definitif.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 5 Desember 1957, Geger Peristiwa Sinterklas Hitam

Swaminathan mengatakan bahwa varian itu sangat menular, mengutip data dari Afrika Selatan, dan mengatakan itu mungkin bisa menjadi strain dominan di seluruh dunia – meskipun ini sulit diprediksi. Delta saat ini menyumbang 99% kasus secara global, tambahnya.

“Seberapa khawatir kita seharusnya? Kita harus siap dan berhati-hati, tidak panik, karena kita berada dalam situasi yang berbeda dengan tahun lalu,” katanya, dikutip Liputan6 dari BBC, Sabtu (4/12/2021).

Direktur darurat WHO Mike Ryan sementara itu mengatakan dunia saat ini memiliki “vaksin yang sangat efektif” terhadap Covid-19, dan fokusnya harus pada distribusi mereka lebih luas.

Dia mengatakan tidak ada bukti untuk kembali mengubah atau memodifikasi vaksin COVID-19 yang ada saat ini untuk menyesuaikannya dengan varian Omicron baru.

Baca Juga: Dua Kuda Nil di Kebun Binatang Belgia Positif Corona, Kok Bisa?

Negara-negara di seluruh dunia telah mengumumkan larangan perjalanan terhadap negara-negara Afrika selatan setelah deteksi pertama Omicron.

Para pejabat AS telah mewajibkan semua pelancong internasional ke AS untuk mengikuti tes Covid tidak lebih dari satu hari sebelum perjalanan. Itu terjadi setelah pihak berwenang memperketat aturan perjalanan AS mengingat varian tersebut.

Omicron sekarang telah terdeteksi di setidaknya enam negara bagian AS termasuk Hawaii, di mana para pejabat mengatakan kasus itu tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini.

India juga melaporkan dua kasus pertama dari varian Omicron. Para pejabat mengatakan salah satu dari mereka – seorang warga negara Afrika Selatan berusia 66 tahun – telah melakukan perjalanan dari negara itu dan telah meninggalkan India, sementara yang kedua – seorang dokter berusia 46 tahun di kota Bengaluru, India selatan – tidak memiliki riwayat perjalanan.

Gelombang kedua infeksi Covid membuat sistem perawatan kesehatan negara itu bertekuk lutut pada bulan April dan Mei tahun ini, dengan rumah sakit kehabisan tempat tidur, oksigen dan obat-obatan. Munculnya varian baru datang ketika negara-negara Eropa sudah bergulat dengan lonjakan infeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya