Rsjihsolo
Sabtu, 29 Januari 2022 - 10:14 WIB

Varian Baru Covid-19 Omicron, Gejala dan Pencegahannya

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Health Talk Omicron RS JIH Solo bersama dr. Chrisrianto Edy Nugroho, Sp.P (kiri) di kanal Youtube RS JIH Solo. (Tangkapan layar)

Solopos.com, SOLO – Saat ini kasus Covid-19 mulai meningkat menyusul ditemukannya varian baru dari virus Covid-19 yang disebut Omicron. Lantas bagaimana gejala orang yang terpapar virus ini, benarkah mudah menular, dan bagaimana pencegahannya.

Berikut penjelasan dari dokter spesialis paru RS JIH Solo, dr. Chrisrianto Edy Nugroho, Sp.P di kanal Youtube RS JIH Solo. Menurutnya Omicron adalah mutasi bagian dari virus corona atau Covid-19 yang disebut Gen S.

Advertisement

Menurut dr. Chris memang banyak yang mengatakan bahwa sering terjadi fenomena “S gene target failure (SGTF)” di mana gen S tidak akan terdeteksi dengan PCR, hal ini disebut juga drop out gen S. Padahal gen lainnya pada virus corona yakni Gen E dan Gen N bisa terdeteksi.

“Jika tidak terdeteksi bisa dijadikan indikasi awal kemungkinan yang bersangkutan terpapar Omicron. Untuk membuktikannya harus dilanjutkan dengan pemeriksaan yang disebut, Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikannya,” jelasnya.

Advertisement

“Jika tidak terdeteksi bisa dijadikan indikasi awal kemungkinan yang bersangkutan terpapar Omicron. Untuk membuktikannya harus dilanjutkan dengan pemeriksaan yang disebut, Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikannya,” jelasnya.

Baca juga: Diduga Dialami Puteri Artis Nurul Arifin, Apa Itu Henti Jantung

Lantas bagaimana gejalanya jika seseorang terpapar Omicron? Menurut dr. Chris sebenarnya gejalanya sama dengan ketika terpapar virus corona atau Covid-19. Yakni mengalami demam, batuk, pilek seperti flu, namun bedanya jika terpapar Omicron gejala tidak bisa membaui dan merasa kadang tidak muncul.

Advertisement

Karena gejalanya ringan orang kemudian tidak melakukan isolasi mandiri atau karantina. Mereka tetap beraktivitas biasa. Apabila tidak menerapkan prokes dan kemudian diketahui terpapar Omicron maka, lanjut dr. Chris harus langusng dilakukan pelacakan kontak dari penderita.

Baca juga: Warga Jakarta Mulai Sulit Cari Rumah Sakit, KSP: Jangan Panik

“Karena sifat penularan dari Omicron lebih cepat dibanding Covid-19 varian Delta yang sempat mencapai puncaknya pada Juli 2021. Di mana varian Delta hanya menular 100 kali dari virus Covid-19, kalau varian Omicron bisa 500 kalinya dari virus Covid-19,” kata dr.Chris.

Advertisement

Untuk itu ketika orang terpapar vairan Omicron harus segera mengisolasi diri. Karena jika tidak dilakukan akan menular ke banyak orang. Berbahayanya jika orang yang terpapar memiliki komorbid atau penyit bawaan dan lanjut usia atau lansia.

“Pencegahannya sebenarnya sama yakni menerapkan protokol kesehatan 5 M, mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Istirahat cukup, makan makanan bergizi. Kemudian ikut vaksin agar tidak timbul keparahan saat terpapar,” pungkas dr.Chris.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif