SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru corona (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA-Varian baru Corona bermunculan beberapa bulan terakhir di sejumlah negara. Namun dikhawatirkan mutasi baru ini terus terjadi dan menyebar ke seluruh dunia.

Dari semua varian baru Corona yang bermunculan, manakah yang harus kita waspadai? Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini. Saat ini dunia seolah berpacu dengan virus Corona. Program vaksinasi di seluruh dunia seolah dikebut untuk menandingi kecepatan virus Corona bermutasi. Vaksinasi terbukti mengurangi tingkat penularan dan tingkat perawatan di rumah sakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, varian-varian baru Covid-19 yang muncul beberapa bulan terakhir dan dikatakan menyebar lebih cepat dan masih menjadi kekhawatiran.

Baca Juga: Ingat Pemeran Marimar? Seperti Ini Penampilannya Sekarang

Virus-virus yang bermutasi ini telah diperkirakan, ketika virus Corona menyebar dan menginfeksi lebih banyak orang, virus akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk bermutasi, khususnya pada negara yang lambat dalam penerapan lockdown, penerapan jarak sosial, dan menutup perbatasannya.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada DNA virus yang dapat mengubah bentuk dan perilakunya. Ketika virus menginfeksi sel manusia, tugas utamanya adalah untuk melipatgandakan diri dan kemudian menyebar.

Virus menginstruksikan sel yang terinfeksi untuk memperbanyak dirinya dan kemudian menyebar menginfeksi sel lainnya dan pada akhirnya terjadi batuk, bersih, atau bernapas, membuat mereka menular ke orang lain.

Dikutip dari laman Al Jazeera dan berbagai sumber, Rabu (17/3/2021), berikut varian baru yang perlu diawasi para ahli. Manakah yang paling berbahaya di antara ketiga varian ini?

1. Varian Brasil (varian P1)

Varian baru Corona yang ditemukan di Brasil ini dikenal dengan varian P1 pertama kali teridentifikasi di kota Manaus, negara bagian Amazon, pada Desember 2020 lalu. Varian ini disebut berkontribusi dalam lonjakan kasus di Brasil, salah satu negara yang paling parah terdampak pandemi di dunia.

Varian P1 dinilai lebih menular daripada virus versi asli, menjadi varian paling dominan dalam lonjakan kasus baru-baru ini. Tetapi, tak ada bukti apapun bahwa varian ini bisa membuat lebih sakit parah, tapi ketika virus mampu menginfeksi lebih banyak orang, bisa menyebabkan lebih banyak kematian. Lebih dari 2.000 kematian per hari telah tercatat di Brasil, sebagian besar karena varian baru ini.

Varian ini menular lebih cepat. Sejak Desember lalu, WHO telah mengidentifikasi P1 di negara lain seperti Kanada, Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, India, Meksiko, Jepang, Italia, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Kenali Gejala Pembekuan Darah Yang Disebut Efek Vaksin

Varian baru Corona ini berdampak pada lonjakan pasien di rumah sakit. Dalam beberapa pekan setelah varian baru ini teridentifikasi, Manaus melihat lonjakan kasus, termasuk orang-orang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus Corona varian asli.

2. Varian Inggris (varian B117)

Varian Inggris atau disebut dengan varian B117 pertama kali teridentifikasi pada September tahun lalu. Saat itu varian ini menyumbang satu dari empat diagnosis baru Covid-19.

Namun, pada pertengahan Desember 2020 lalu, angkanya meningkat menjadi hampir dua pertiga kasus baru di London, dan bagian tenggara Inggris sedang berjuang dengan lonjakan kasus baru.
Sejak ditemukan, varian Inggris juga telah terdeteksi di AS, Kanada, Denmark, Prancis, Belgia, Spanyol, Finlandia, Nigeria, Ghana, Yordania, Australia, dan Singapura.

Baca Juga: Intip Yuk Harga Gaun Aurel Saat Prewedding Dengan Atta Halilintar

Sebanyak 17 mutasi teridentifikasi pada varian ini, dengan mutasi N501Y (juga terdapat pada varian Brasil) menjadi yang paling signifikan. Mutasi ini memungkinkan virus untuk membentuk ikatan yang lebih erat dengan sel manusia sehingga memungkinkan virus untuk memasuki sel dengan lebih mudah.

Karena semakin banyak orang yang terinfeksi varian baru Corona ini di tenggara Inggris, dengan cepat menjadi versi virus yang dominan.

3. Varian Afrika Selatan (varian B1351)

Varian virus Corona Afrika Selatan lebih mengkhawatirkan para ilmuwan. Varian ini tidak hanya memiliki mutasi N501Y (yang sama seperti di varian Inggris dan Brasil) yang membuatnya lebih mungkin untuk mengikat sel manusia dan lebih menular, varian ini juga mengandung mutasi E484K (seperti yang ditemukan pada varian Brasil) yang berarti dapat menghindari beberapa respons antibodi yang dipicu oleh vaksin atau infeksi sebelumnya.

Vaksin terbukti kurang efektif melawan varian baru Corona ini, tetapi dapat disesuaikan untuk mengatasinya jika diperlukan. Selain di Afrika Selatan, varian ini telah diidentifikasi di sejumlah negara di dunia termasuk Austria, Belgia, Kenya, Uni Emirat Arab, dan Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya