Solopos.com, SOLO-Masyarakat harus mewaspadai dua gejala Covid-19 pada pasien dengan BA.2, subvarian Omicron yang sudah ditemukan di Indonesia. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan hingga Februari ada 252 kasus.
Seperti dikutip dari Medical Daily, Rabu (2/3/2022), pejabat kesehatan dari Distrik Kesehatan Regional Spokane (SRHD) mengumumkan orang-orang juga mencurigai munculnya pusing dan kelelahan dengan infeksi virus Covid-19. Gejala-gejala ini umum terjadi pada kasus BA.2, berdasarkan data yang dikumpulkan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tes PCR tidak akan dengan mudah membedakan varian BA.2 dari strain Delta karena mutasi yang serupa. Di sisi lain, varian Omicron mudah dibedakan dari regangan Delta menggunakan tes yang sama.
Mengutip Antara pada Rabu (2/3/2022), para ahli kesehatan mengatakan selain tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian Delta, tetapi vaksin Covid-19 juga sama efektifnya terhadap BA.2 seperti jenis virus lainnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan vaksin karena tetap menjadi senjata terbaik melawan Covid-19 dan variannya.
Baca Juga: Kapan Puncak Kematian Varian Omicron? Ini Kata Menteri Kesehatan
Walau begitu, penelitian terbaru di Jepang menemukan varian BA.2 berpotensi menyebabkan gejala yang lebih parah. Lebih lanjut, para ilmuwan melaporkan infeksi sebelumnya dengan galur BA.1 tidak memberikan kekebalan terhadap varian BA.2.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan mendeteksi sekitar 252 kasus BA.2 yang merupakan varian mutasi Covid-19 dari Omicron di Indonesia berdasarkan pengamatan jumlah kasus hingga Februari 2022. “Terkait varian BA.2 sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah bisa deteksi itu sekitar 252 varian,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Baca Juga: Publik Khawatir Omicron Tapi Keberatan PCR Jadi Syarat Perjalanan
Nadia mengatakan varian BA.2 memiliki karakteristik lebih cepat menular, juga meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. Tapi, varian tersebut dipastikan belum mendominasi di Indonesia. “Dari pola yang ada hingga saat ini memang tak hanya di Indonesia, tapi di dunia 90 persen itu Omicron didominasi BA.1,” katanya.
Baca Juga: Ini Gejala Covid-19 Omicron dari Hari ke Hari
Sebelumnya Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan varian Omicron (B.1.1.529) memiliki sejumlah bentuk, di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3. “Angka rata-rata BA.2 dunia mencapai 21,09 persen dari semua Omicron. Jadi, satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2,” katanya.
Namun, terdapat sejumlah negara dengan varian BA.2 yang dominan atau lebih dari 50 persen kasus, di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal, dan Pakistan.