SOLOPOS.COM - Vanessa Angel. (Instagram)

Solopos.com, SEMARANG — Kasus kecelakaan maut yang menimpa artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah, menyita perhatian berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali pakar transportasi dari Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Kota Semarang, Djoko Setijowarno.

Djoko menilai pemerintah layak mengaktifkan lagi Direktorat Keselamatan Transportasi Darat guna menekan angka kecelakaan di jalan raya. Direktorat Keselamatan Transportasi Darat ditiadakan di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak dua tahun lalu. Peniadaan Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, menurut Djoko, berdampak pada minimnya program dan anggaran untuk keselamatan di sektor transportasi darat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini menunjukkan pemerintah masih kurang serius menangani keselamatan transportasi. Direktorat Keselamatan Transportasi Darat pernah ada di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Ada restrukturisasi organisasi di Kemenhub, menyebabkan lembaga itu hilang. Padahal urusan keselamatan transportasi darat belum menunjukkan keberhasilan dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas,” terang Djoko dalam keterangan resminya kepada Solopos.com, Sabtu (6/11/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Vanessa Angel Meninggal Kecelakaan di Tol, Begini Kronologinya

Djoko menilai tingkat fatalitas kecelakaan lalu linta saat ini masih cukup tinggi. Kesadaran masyarakat akan keselamatan lalu lintas juga masih rendah. Sementara itu, institusi yang fokus mengurusi keselamatan malah dihilangkan.

Kecelakaan maut yang terjadi di jalan tol juga masih cukup masif. Pada Kamis (4/11/2021), kecelakaan maut di ruas jalan tol tidak hanya dialami artis Vanessa Angel dan suaminya di Tol Jombang. Kecelakaan juga menimpa rombongan guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta di ruas Tol Cipali. Dalam kecelakaan itu, Dosen Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, meninggal dunia.

Berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Kepolisan Negara Republik Indonesia (Korlantas), dalam 1 jam, 1-3 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Dalam sehari sekitar 80 orang tewas seketika di jalan raya. Korban terbanyak pesepeda motor (sekitar 75 persen). Belum lagi ditambah sejumlah korban akibat kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat dan berujung meninggal dunia juga.

Baca juga: Polisi Sebut Sopir Vanessa Angel Ngaku Pacu Mobil 120 Km/Jam

“Total bisa mencapai 120-an orang meninggal dunia setiap hari karena korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya,” imbuh Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu.

Djoko mengatakan Indonesia perlu belajar dari Korea Selatan yang berhasil menekan angka kecelakaan lalu lintas mencapai 60% dalam 20 tahun terakhir. Ia juga menilai sudah selayaknya pemerintah mengubah status Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjadi Badan Keselamatan Transportasi Nasional (BKTN), yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya