SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Deru kendaraan terus bersautan melintasi jembatan di atas Kali Pepe depan Pasar Gede. Meski sudah berusia, jembatan masih kokoh menopang ribuan kendaraan yang saban harinya melintas di kawasan tersebut.

Sayangnya, keindahan jembatan yang memiliki enam tiang tersebut tak sedap dipandang mata. Pasalnya, jembatan itu tak luput dari aksi vandalisme. Salah satu tiang bangunan seakan menjadi petunjuk arah alternatif. Sebuah tulisan wedangan dilengkapi penunjuk arah ke tepi jalan terlihat di salah satu tiang sisi selatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Vandalisme juga menyasar tiang lainnya yang berada di sisi utara serta pagar jembatan. Padahal, jelas-jelas di salah satu sisi jembatan terdapat pelakat yang menunjukkan jembatan tersebut sebagai salah satu Bangunan Cagar Budaya (BCB).

Sejumlah warga yang berada di lokasi tersebut tak tahu menahu kapan coretan tersebut dibuat. Salah satu tukang becak yang mangkal di jembatan tersebut, Suwarno, 63, menuturkan konstruksi jembatan tak pernah berubah sejak berdiri. “Saya belum lahir jembatan ini sudah ada. Sejak dulu ya seperti ini,” ungkapnya saat berbincang dengan solopos.com, Rabu (13/11/2013).

Terkait aksi vandalisme bertuliskan wedangan di salah satu tiang jembatan, Suwarno mengaku baru mengetahui Rabu. “Itu baru-baru saja. Kemarin-kemarin saja belum ada. Mungkin cari lengahnya petugas,” tutur dia.

Pihaknya pun menyayangkan jembatan tersebut menjadi sasaran coret-coret. “Kemungkinan yang mencoret-coret di sini ya orang-orang iseng itu. Sebenarnya diawasi, tetapi cari lengahnya petugas,” ungkapnya.

Petugas parkir di kawasan tersebut, Faris, juga tak tahu menahu terkait aksi vandalisme tersebut. “Saya malah tahu dari anda. Coba saja dicek nanti sore. Sepertinya tempat ini untuk jualan wedangan. Kalau saya jelas tidak setuju dengan aksi coret-coret tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Presidium Komunitas Peduli Cagar Budaya Nusantara (KPCBN), Agus Anwari, menyampaikan jembatan depan Pasar Gede masuk sebagai salah satu BCB sesuai Surat Keputusan (SK) Wali Kota. Disampaikannya, aksi coret-coret di jembatan depan Pasar Gede masuk dalam kategori perusakan BCB. “Karena ini sudah masuk SK, secara penertiban berada di Satpol PP. Termasuk aksi vandalisme di tempat umum,” urainya.

Disampaikannya, aksi vandalisme dilakukan lantaran kurangnya pemahaman masyarakat khususnya terhadap pelestarian BCB. Alhasil, jika penanganan hanya sebatas pembersihan, hal itu tak bakal mengurangi aksi vandalisme. “Secara mendalam DTRK ikut berkontribusi terkait hal itu. Harapan kami pemberian pemahaman terkait pentingnya cagar budaya itu dilakukan,” tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya