SOLOPOS.COM - Aksi vandalisme kembali marak pada fasilitas umum di Halte Batik Solo Trans (BST) Jl. Adi Sumarmo Solo, Senin (13/4/2015). Warga menyayangkan aksi vandalisme yang mengurangi kenyamanan dan keindahan kota, pengguna BST berharap ada pengecatan ulang di halte tersebut. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Vandalisme di Solo makin parah. Ratusan bangunan di Solo jadi sasaran aksi corat-coret.

Solopos.com, SOLO Sedikitnya 582 bangunan di Kota Solo menjadi sasaran aksi vandalisme. Sebagian di antaranya merupakan bangunan publik seperti sekolah, perkantoran halte hingga rumah ibadah.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Titik vandalisme terbanyak berada di Kecamatan Jebres dengan 237 lokasi coretan. Sedangkan kecamatan yang relatif sedikit terjadi aksi vandalisme yakni Pasar Kliwon dengan 73 lokasi coretan.

Namun di kecamatan tersebut, vandalisme justru banyak menyasar Keraton Solo yang notabene kawasan cagar budaya.

Kepala Satpol PP Solo, Sutarjo, mengatakan telah memetakan titik-titik yang kerap menjadi sasaran tangan jahil. Menurut Sutarjo, vandalisme menjadi penyakit akut di Solo karena selalu timbul meski sudah ada gerakan pengecatan ulang.

Bahkan dalam pendataan awal tahun ini Satpol PP mencatat sedikitnya ada 582 titik bangunan yang dipenuhi corat-coret pylox. “Yang jadi sasaran rata antara bangunan pribadi dan fasilitas publik,” ujar Sutarjo saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya,pekan lalu.

Pihaknya mengaku pernah melakukan operasi tangkap tangan bagi pelaku vandalisme. Namun upaya ini kurang optimal karena rata-rata pelaku beraksi pada tengah malam.

Satpol PP juga perlu memiliki bukti kuat untuk menjerat pelaku vandalisme dengan sanksi tindak pidana ringan (tipiring). “Pernah kami menangkap seorang pelaku, tapi akhirnya kami lepas karena kurang bukti. Saat itu pelaku belum mencorat-coret secara langsung.”

Pengecatan Massal

Belakangan pihaknya memiliki ide untuk menggerakan linmas untuk memerangi vandalisme. Sutarjo akan mengajak 50 anggota Satpol PP dan 430 anggota linmas untuk mengecat ulang titik-titik corat-coret.

Pihaknya mengatakan langkah itu sebagai upaya serius memerangi vandalisme di Solo. “Biar untuk sosialisasi juga ke warga. Sudah ngoyo-ngoyo dicat masa dikotori lagi,” tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Solo, Yosca Herman Soedrajad, membenarkan vandalisme di Solo sudah parah. Herman menyebut ada rambu penunjuk jalan setinggi enam meter yang menjadi sasaran vandalisme.

“Ini kan luar biasa usilnya. Padahal rambu itu penting untuk informasi perjalanan warga.”

Herman mengatakan 10% dari ribuan rambu lalu lintas yang dimiliki rusak karena coretan pylox, penempelan selebaran iklan hingga stiker.

“Hampir setiap hari kami disibukkan dengan pekerjaan membongkar dan mengecat ulang rambu. Ini jelas tidak efektif dari segi waktu dan anggaran. Kami harap warga bisa saling memantau dan mengingatkan,” tandasnya.

Peta Titik Vandalisme di Kota Solo
Kecamatan Serengan              : 95 titik bangunan
Kecamatan Laweyan              : 77 titik bangunan
Kecamatan Pasar Kliwon        : 73 titik bangunan
Kecamatan Jebres       `           : 237 titik bangunan
Kecamatan Banjarsari             : 100 titik bangunan

Lokasi yang sering jadi sasaran aksi
Rumah pribadi
Fasilitas publik seperti perkantoran, sekolah, halte dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya