SOLOPOS.COM - Ilustrasi cokelat Valentine's Day (dramafever.com)

Valentine’s Day diimbau tak dirayakan oleh warga Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyerukan tak ada perayaan Valentine’s Day, Minggu (14/2/2016). Surat edaran (SE) berisi seruan tak adanya perayaan hari Valentine dikeluarkan Pemkab tertanggal 12 Februari 2016.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Surat yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, tersebut ditujukan kepada kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan pimpinan badan-badan usaha milik daerah (BUMD).

Para camat diminta mensosialisasikan SE tersebut hingga tingkat pemerintah desa dan kelurahan. Selanjutnya pemdes dan pemerintah kelurahan diminta mensosialisasikan SE kepada masyarakat hingga tingkat pengurus RT/RW. Kepala Disdikpora diminta mensosialisasikan SE hingga UPT Disdikpora, serta kepala sekolag negeri dan swasta.

Dalam SE disebutkan, alasan seruan tak adanya perayaan Hari Valentine yaitu serangkaian bencana alam dan musibah yang terjadi di Tanah Air, termasuk musibah tanah longsor yang terjadi di Desa Beruk, Jatiyoso.

Alasan lain dikeluarkannya seruan tersebut yaitu Hari Valentine dinilai bukan warisan luhur budaya bangsa Indonesia, dan kerap disalahgunakan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Karanganyar, Samsi, mengonfirmasi dikeluarkannya SE Nomor 467/256.4/2016 tentang Imbauan Tidak Merayakan Valentine’s Day. SE menurut dia bukan larangan untuk merayakan Hari Valentine. melainkan sebatas seruan atau imbauan.

Menurut dia, SE baru tahun ini dikeluarkan oleh Pemkab Karanganyar. “Jadi sifatnya sebatas imbauan kepada masyarakat, bukan larangan. Imbauan ini kami keluarkan mengingat situasi Karanganyar saat ini yang tengah dirundung bencana longsor,” kata dia.

Terpisah, legislator dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Darwanto, menyambut baik kebijakan dikeluarkannya SE tentang Imbauan Tak Merayakan Hari Valentine. Dia berharap pejabat terkait mensosialisasikan kebijakan itu hingga akar rumput.

“Tentu saja ini sebuah kebijakan yang positif sekali. Momentumnya tepat. Ratusan warga Pengkok dan Pondok sedang tertimpa musibah tanah longsor yang membuat daerah mereka terisolir. Kebijakan ini sangat peka terhadap situasi terkini,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya