SOLOPOS.COM - Dua pelajar membubuhkan tanda tangan dalam Deklarasi Pelajar Boyolali Anti Valentine, di Pendapa Ageng Kabupaten Boyolali, Minggu (8/2/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Valentine’s day identik dengan pergaulan bebas sehingga ditolak sejumlah kepala daerah.

Solopos.com, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengucapkan terima kasih kepada sejumlah wali kota yang menolak perayaan Valentine.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Terima kasih kepada Wali Kota Surabaya, Padang, Makassar, Mataram, dan kepada kepala daerah yang menolak peringatan Valentine yang diperingati setiap 14 Februari,” ujar Ketua Bidang Pendidikan MUI Anwar Abbas di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).

Sikap kepala daerah tersebut, sambung Anwar, patut dipuji karena memiliki nilai edukasi yang luhur dan tinggi.

“Imbauan dan larangan ini menyadarkan kita semua, terutama generasi muda, untuk kritis dan tidak larut dengan semua yang datang dari Barat. Valentine day belum tentu sesuai dengan nilai-nilai agama dan nilai luhur bangsa kita yang tidak mengenal istilah pergaulan bebas,” kata dia.

Dia menjelaskan sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, pergaulan antara muda-mudi atau antara lelaki dan perempuan mempunyai batas dan aturannya.

Oleh karena itu, kehadiran imbauan dan larangan yang dikeluarkan para kepala daerah itu menyiratkan pesan agar warga bangsa, mempertegas dan memperjelas identitas sebagai bangsa yang memiliki falsafah Pancasila.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat dan seluruh warga bangsa untuk mendukung langkah para kepala daerah ini, bahkan kami berharap agar seluruh anggota masyarakat juga ikut mengawasi dan berkontribusi positif bagi tegak dan berjalannya keputusan para kepala daerah itu,” ujar dia.

MUI yakin hanya dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, maka dapat mewujudkan Indonesia menjadi negeri yang maju dan bermartabat, yang mana rakyatnya memiliki akhlak dan moral yang mulia.

Peringatan hari kasih sayang atau Valentine acapkali diidentikkan dengan pergaulan bebas serta melonjaknya penjualan alat kontrasepsi. Bahkan di beberapa daerah beredar cokelat yang berhadiah alat kontrasepsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya