SOLOPOS.COM - Panen mawar di Batu untuk dikirim ke Jakarta dan Bali, Kamis (5/2/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Ari Bowo Sucipto)

Valentine;s Day biasa digunakan kalangan muda usia untuk bercinta di Batu.

Madiunpos.com, BATU — Mengantisipasi praktek mesum saat Valentine;s Day, para pengelola homestay atau rumah singgah di Kota Batu, Jawa Timur, bakal menangkal masuknya pasangan yang belum menikah. Valentine;s Day atau harinya Santo Valentine oleh sebagian kalangan dianggap sebagai Hari Kasih Sayang yang tepat digunakan sebagai momentum bercinta.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemilik homestay di kawasan objek wisata Batu Night Spectacular (BNS) dan Jawa Timur (Jatim) Park Kota Batu, Maman Adi Saputra, mengatakan para pemilik homestay di wilayahnya sepakat untuk menangkal masuknya pasangan belum menikah yang hendak mem-booking kamar pada Valentine;s Day. “Tamu yang bermalam akan kami seleksi betul jangan sampai ada pasangan yang belum menikah sampai bermalam di homestay di wilayah kami,” kata Maman, Minggu (8/2/2015).

Pemeriksaan dilakukan utamanya menyangkut identitas tamu yang akan bermalam di antaranya melalui Kartu Tanpa Penduduk (KTP). Jika sudah menikah tentunya alamat yang tertera dalam KTP adalah sama. Pengelola homestay di wilayahnya selama ini menjunjung tinggi norma mengingat sebagian besar homestay berada di permukiman warga. Sehingga fokus tamu yang dibidik adalah dari kalangan keluarga.

“Keberadaan objek wisata BNS dan Jatim Park menjadi magnet bagi tumbuhnya usaha homestay di wilayah kami. Namun begitu tamu yang bermalam kami seleksi betul,” jelas dia.

Tidak dimungkirinya, meskipun Valentine;s Day bukan budaya Indonesia, namun tidak sedikit kalangan muda usia yang merayakannya sebagai Hari Kasih Sayang. Karena itulah, demi meminimalisasi masuknya penyimpangan harinya Santo Valentine tersebut, pengelola homestay membentengi masuknya pasangan belum menikah yang ingin bermalam.

Baliho Promo
Koordinator homestay di Desa Oro-oro Ombo Kota Batu, Hindarto, mengatakan saat ini tak kurang 400 homestay berdiri di wilayahnya dan menjadi sandaran penghasilan tambahan bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan homestay tersebut juga dipicu keberadaan objek wisata BNS dan Jatim Park.

Alhasil, setiap akhir pekan utamanya hari libur homestay di Oro-Oro Ombo banyak menjadi pilihan wisatawan luar kota. “Kami mendukung program pemerintah, yakni terciptanya Batu sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman,” ujarnya.

Sebagai upaya menjadikan kawasan Oro-Oro Ombo yang nyaman itu pengelola homestay setempat memberikan oleh-oleh kepada setiap tamu yang bermalam berupa bibit sayuran organik mulai dari terong, cabai, sawi, tomat, andewi, dan lainnya. Sebagian besar sayuran organik tersebut merupakan hasil budi daya yang dilakukan pemilik homestay dengan memanfaatkan pekarangan di sekitar rumahnya.

Wakil Ketua DPRD Kota Batu, Hari Danah Wahyono, mengatakan ditemukannya baliho promo Valentine;s Day yang konotasinya melegalkan mesum yang dilakukan sebuah hotel di Batu baru-baru ini diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi pelaku usaha. “Dalam mempromosikan usaha tidak semata-mata hanya memasang tulisan atau gambar yang menarik perhatian. Namun juga harus mempertimbangkan aspek etika atau aspek kepatutan di mata masyarakat,” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya