VALENTINE’ S DAY : MUI Larang Perayaan Hari Kasih Sayang

Valentine’s Day diimbau tidak dirayakan oleh pemeluk agama Islam.

Solopos.com, MATARAM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), melarang perayaan hari kasih sayang atau Valentine’s Day. Larangan itu didasari tidak sesuai dengan syariat Islam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Perayaan Valentine Day kami larang karena hal itu mengikuti cara-cara orang luar yang tidak sesuai dengan syariat dan akidah Islam serta tradisi Nusantara,” kata Ketua MUI Kota Mataram TGH Mukhtar di Mataram, Kamis (11/2/2016).

Sesungguhnya dalam Islam, kata dia, kasih sayang itu dilakukan setiap saat seperti yang disebutkan dalam sebuah ayat dari Alquran yang artinya ”semua orang Islam bersaudara dan saling kasih sayang”.

“Karena itu, sebagai umat Islam kita harus memberikan kasih sayang setiap saat, dan tidak mengkuti peringatan hari kasih sayang pada hari-hari khusus yang diciptakan oleh orang-orang luar dengan niat yang tidak benar,” katanya.

Mukhtar menilai, perayaan Valentine’s Day yang dilakukan sebagian masyarakat dengan bertukar cokelat dan lainnya merupakan ajaran yang dibuat-buat untuk kepentingan bisnis dan bisa berdampak negatif.

Senada dengan itu, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) NTB Nanang Edward juga melarang perayaan Valentine Day, khususnya bagi Muslim.

“Kami dari BKPRMI melarang bahkan mengharamkan umat Islam merayakan Valentine’s Day. Kalau untuk non-Muslim ya silakan saja,” katanya.

Larangan itu, kata dia, dilandasi oleh pendapat perayaan itu melanggar syariat Islam bahkan secara agama pun hukumnya belum jelas. Selain itu, perayaan Valentine’s Day bukan merupakan budaya Melayu maupun budaya Nusantara, apalagi budaya Islam.