SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati (kanan), dan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Boyolali, drh. Afiany Rifdania, saat diwawancara wartawan, Senin (27/4/2022). Pelaksanaan sapi yang sudah sembuh dari PMK akan dilaksanakan enam bulan setelah dinyatakan sembuh. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku atau PMK di Boyolali menyasar sapi-sapi sehat.

Namun, untuk vaksinasi sapi yang sudah sembuh dari PMK bagaimana?

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, drh. Afiany Rifdania, mengungkapkan sapi-sapi yang sembuh dari PMK akan mendapatkan perlakuan yang berbeda.

“Yang pernah kena PMK dan sembuh sudah punya imun, sudah ada serum konvalesen di dalam tubuh. Sehingga kebijakan dari pusat kalau untuk yang sudah pernah kena ditunda enam bulan untuk booster. Jadi ada jangka waktunya,” kata dia saat dijumpai wartawan di Dusun Kuncen, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Senin (27/6/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan vaksinasi PMK pada sapi sehat nantinya akan dilakukan tiga kali.

Baca Juga: Hari Kedua Vaksinasi PMK Boyolali di Kecamatan Mojosongo, Desa Mana?

“Vaksinasi PMK itu tiga kali seperti Covid-19. Misal hari ini vaksin, nanti sebulan berikutnya dosis kedua. Baru enam bulan berikutnya booster,” terang dia.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali telah mengerahkan 155 tenaga kesehatan (nakes) untuk hewan sebagai tenaga vaksinasi PMK.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono, dalam wawancara sebelumnya mengatakan 155 personel tersebut terdiri veteriner ASN, medis, nonmedis, paramedis, inseminator, dan penyuluh medik.

“Untuk vaksinasi PMK berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang bisa mengumpulkan massa. Kalau vaksinasi PMK kan kami harus mengunjungi sapi dari kandang ke kandang,” kata dia.

Dalam pelaksanaan vaksinasi PMK, ia mengatakan penempatan tim vaksinasi akan dibagi ke 22 kecamatan.

Baca Juga: Serba-Serbi Vaksinasi PMK Tahap Awal di Boyolali

Ia juga mengungkapkan tim vaksinasi yang menangani zona merah PMK tidak boleh menangani zona hijau.

“Jadi risiko penularan bisa dikurangi, tertib dalam melaksanakan pembersihan diri atau disinfektan, dan agar koordinasi bisa lebih cepat. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari proses pengobatan vaksinasi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya