SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Seorang siswa SMPN 1 Boyolali menerima suntikan vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi untuk pelajar di salah satu ruang kelas sekolahan tersebut pada Jumat (23/7/2021). (Solopos.com/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali berencana memperluas pelaksanaan pembelajaran tatap muka (ptm) terbatas menyusul rampungnya vaksinasi kepada pelajar usia 12-17 tahun. Kini, Disdikbud tengah mendata siswa berusia 6-11 tahun yang bisa divaksin seiring terbitnya izin penggunaan vaksin kepada kelompok tersebut oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, mengatakan jumlah siswa berumur 12-17 tahun di Boyolali mencapai sekitar 36.000 anak. Mereka terdiri atas 3.000-an di jenjang SD dan jenjang SMP sekitar 33.000 anak. Vaksinasi kepada kelompok ini rampung baik untuk dosis 1 maupun dosis 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Para siswa sudah mendapatkan vaksin dosis 1 dan dosis 2. Saya konsultasi dengan Pak Bupati [M. Said Hidayat], mereka diizinkan mengikuti PTM terbatas,” kata Darmanto, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (15/11/2021).

Baca Juga: Proyek Jalan 2022 di Klaten Digelontor Rp100 Miliar

Ekspedisi Mudik 2024

PTM terbatas ini akan digelar di seluruh SMP di Boyolali. Jumlah sekolah ini mencapai 52 SMP negeri dan 46 SMP swasta.

Hasil evaluasi Disdikbud, lanjut Darmanto, uji coba PTM terbatas yang digelar di sejumlah sekolah berjalan lancar. PTM digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak.

Kapasitas ruang kelas dibatasi menjadi setengahnya. Kelas yang semula berisi 32 siswa hanya diisi maksimal 16 siswa.

Baca Juga: Seragam Gratis SD dan SMP di Wonogiri Senilai Rp8,4 Miliar Dibagikan

“Semua berjalan lancar dan sesuai dengan yang diatur dalam permendikbud. Sekolah mulai diizinkan menambahkan jam pembelajaran,” sambung dia.

Sedangkan untuk jenjang SD, pelaksanaan PTM terbatas belum bisa diterapkan di semua sekolah. Sebab, baru sebagian kecil siswa yang sudah divaksinasi. Di jenjang SD, cakupan vaksinasi bukan menjadi tolok ukur uji coba PTM terbatas.

Saat ini, Darmanto tengah mendata para siswa SD berusia 6-11 tahun untuk divaksin. Hal ini menyusul terbitkan izin penggunaan vaksin kepada kelompok usi 6-11 tahun oleh BPOM. Data ini akan disinkronkan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Baca Juga: Polisi dan Warga Gagalkan Percobaan Bunuh Diri Warga Boyolali di Rel KA

Ia memperkirakan jumlah anak pada kelompok usia 6-11 tahun sekitar 60.000 jiwa. Mereka tersebar di 586 sekolah baik SD negeri maupun swasta di Kabupaten Susu.

Sebelumnya diberitakan, Dinkes Boyolali masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi kepada kelompok usia 6-11 tahun. Vaksinasi kelompok ini diprediksi digelar pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya