SOLOPOS.COM - Petugas medis menyiapkan vaksin Sinovac. (Solopos-Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah tengah mengaji soal permintaan vaksin mandiri atau gotong royong yang digulirkan oleh pengusaha.

Arya Sinulingga, Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan bahwa secara prinsip, pemerintah menyambut baik usulan vaksin gotong royong yang merupakan inisiatif dari kalangan pengusaha tersebut. Di mana bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi sehingga bisa segera terbangunnya herd immunity.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Meski demikian, perlu pertimbangan mendalam dalam penyusunan regulasinya, untuk memastikan tidak adanya tumpang tindih dengan program vaksinasi yang saat ini sedang dilaksanakan oleh pemerintah, baik dalam hal pengadaan, distribusi, maupun pelaksanaan,” jelas Arya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Solopos.com pada Kamis (18/2/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Empati Musikus Indie Solo Hidupkan Lagu Anak-Anak

Arya juga memastikan bahwa tidak adanya perbedaan antara vaksinasi pemerintah dengan vaksinasi gotong royong dalam hal biaya, yaitu sama-sama diberikan secara gratis. Sehingga tidak ada istilah vaksin berbayar atau komersialisasi vaksinasi Covid-19. Yang membedakan adalah vaksinasi gotong royong khusus diperuntukkan bagi pekerja/buruh dengan anggaran atau biaya dari para pengusaha.

Rekomendasi KPK

Berdasarkan informasi yang diterima Arya, dari hasil diskusi dengan KPK, ada sejumlah rekomendasi KPK mengenai vaksin gotong royong yang telah disepakati oleh pemerintah, antara lain:

a. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan bertindak sebagai regulator, baik dalam hal pengadaan, distribusi, dan pelaksanaannya. Kendali data tetap ada di Kemenkes.
b. Merek vaksin yang digunakan, tidak sama dengan pengadaan vaksin yang dilakukan oleh pemerintah untuk vaksinasi gratis.
c. Proses pengadaan diatur secara detail dan transparan.
d. Penyuntikan vaksin gotong royong tidak dilakukan di fasilitas kesehatan milik pemerintah, termasuk vaksinatornya.
e. Pelaksanaan proses dilakukan setelah vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan selesai dan juga setelah vaksinasi tahap kedua untuk petugas publik berjalan.

Baca Juga: Bagian Umum Pemkot Solo Mulai Siapkan Ajudan, Sepri Dan Sopir Untuk Gibran

Terhadap kekhawatiran bahwa jika vaksin gotong royong nantinya akan mengambil jatah vaksin pemerintah, hal itu dipastikan akan terhindari dengan adanya perbedaan merek. Ditambah lagi bahwa pemerintah telah mengamankan kuota vaksin untuk program vaksinasi gratis.

“Dalam proses pembuatan regulasi vaksin gotong royong tersebut, selain berkonsultasi dengan KPK, pemerintah juga terbuka terhadap aspirasi yang masuk dari masyarakat,” tutup Arya.

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Setelah Bebas Pajak, Lengkap!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya