SOLOPOS.COM - Kades Jenar, Kecamatan Jenar, Sragen, Samto (tengah), menunjukkan surat pernyataan bermeterai didampingi Kapolres dan Dandim di Mapolres Sragen, Minggu (18/7/2021). (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN–Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menyebut keaktifan masing-masing kepala desa (kades) memengaruhi capaian vaksinasi Covid-19 di masing-masing desa.

Orang nomor satu di Bumi Sukowati itu tidak memungkiri vaksinasi di Desa Jenar kurang optimal karena Samto, selaku kades, tidak aktif menyosialisasikan program tersebut. Menurutnya, Sragen mendapat jatah vaksin secara berkala. Saat mendapatkan 6.000 vaksin, kata Bupati, langsung dibagi ke tiap puskesmas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Setiap pekan, puskesmas rata-rata hanya mendapat 200 vaksin. Misal itu dibagi tiap desa, paling hanya dapat 30-50 dosis. Jadi itu tergantung keaktifan kepala desa. Kalau kadesnya tidak aktif, ya tidak mungkin tercapai,” jelas Bupati saat ditemui wartawan di Setda Sragen, Senin (19/7/2021).

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Desa Jenar Sragen Jauh Tertinggal, Karena Kadesnya Tak Percaya Covid-19?

Sebelumnya diberitakan, capaian vaksinasi Covid-19 wilayah DesaJenar, Kecamatan Jenar, Sragen, dinilai sangat rendah dibanding desa lain di Bumi Sukowati. Dari 3.000 jiwa penduduk desa tersebut, baru 23 orang yang ikut vaksinasi. Itu pun 13 orang di antaranya baru mendapat suntikan dosis pertama. Atas dasar itu, Kapolres dan Dandim berencana melakukan akselerasi vaksinasi di Desa Jenar.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, didampingi Dandim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Anggoro Heri Pratikno, menjelaskan fakta itu diketahui dari pemeriksaan kasus baliho kontroversial Kades Jenar, Samto.

“Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi atas kasus Kades Jenar ternyata vaksinasi Desa Jenar ini tertinggal. Saya dan Dandim akan melapor ke Bupati tentang hal ini agar dilakukan akselerasi,” ujar Kapolres kepada wartawan di Mapolres Sragen, Minggu (18/7/2021).

Baca Juga: Tak Diproses Hukum, Kades Jenar Minta Maaf dan Ajak Warga Taati Prokes

Penambahan Vaksin

Secara keseluruhan, Bupati menyebut vaksinasi untuk lansia dan pralansia belum tercapai 50%. Saat berkoodinasi dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melalui telekonferensi pada Senin, Bupati mendorong penambahan vaksin. Terutama untuk menyasar kalangan lansia dan pralansia. “Sekarang, lansia dan pralansia itu angka kematiannya tinggi. Maka kita dorong penambahan vaksin,” ucapnya.

Selain menyangkut vaksinasi, kata Bupati, hampir semua kepala daerah di Jateng juga mempertanyakan penambahan pasokan oksigen. Pasokan oksigen yang kurang stabil membuat pelayanan kesehatan menjadi tidak optimal.

“Solusinya bagaimana kita tunggu dari sana [distributor] karena sampai hari ini masih tetap defisit. Kalau ada keterlambatan pengiriman oksigen dan tidak sesuai kuota yang dibutuhkan, pasti akan kita alami terus [kekurangan oksigen] seperti kemarin. Pukul 10.00 WIB pagi kosong, pukul 18.00 WIB baru terisi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya