SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO -- Pemkot Solo melalui Dinas Kesehatan Kota atau DKK membentuk Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi atau KIPI menyusul segera mulainya vaksinasi Covid-19 kepada ribuan tenaga kesehatan (nakes).

Tim ini bertugas menangani KIPI yang dialami nakes meski sebelum vaksinasi bakal ada screening kondisi kesehatan nakes tersebut. Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan setelah menerima vaksin, nakes tersebut wajib beristirahat selama 30 menit sebagai antisipasi KIPI.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tapi kami tidak berharap adanya gejala ikutan, makanya salah satu langkah yang kami lakukan adalah membentuk Tim KIPI tingkat kota. Kami mengajak Ikatan Dokter Indonesia [IDI] untuk mendukung program ini. Sehingga, masing-masing fasilitas kesehatan ada konsultannya dari dokter-dokter ahli,” katanya kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).

Curi Start, PSBB Sukoharjo Mulai 9 Januari

Ekspedisi Mudik 2024

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan KIPI pada umumnya berdampak ringan dan segera sembuh dengan cepat seperti bengkak kemerahan bekas suntikan atau demam sebagai tanda vaksin bekerja.

Mereka juga bisa mengalami gatal, mual, pingsan, atau alergi. Jika gejala tersebut dialami nakes setelah vaksinasi Covid-19, Tim KIPI yang dibentuk Pemkot Solo yang nantinya bertugas menangani agar lebih cepat.

“Pelaksana vaksinasi di puskesmas. Nah, penanggungjawabnya Kepala Puskesmas, kami cantumkan nomor ponselnya, PIC [person in charge] siapa kami bagikan kontaknya sehingga seandainya ada kejadian, mereka cepat menangani,” jelasnya.

Makin Menjadi, Kasus Covid-19 Solo Tambah 402 Orang Dalam 3 Hari

Kontraindikasi

Lebih lanjut, Ning memaparkan pelaksanaan imunisasi tahap pertama menyasar nakes, meskipun nantinya akan ada screening termasuk kontraindikasi. Proses screening menggunakan 16 indikator.

Setelah screening, nakes yang mendapatkan SMS blast untuk ikut vaksinasi Covid-19 oleh Pemkot Solo wajib melakukan registrasi ulang. Kemudian, mereka akan menjalani screening lagi, baru sistem itu mengirim semacam tiket bagi calon penerima untuk dibawa saat vaksinasi.

“Saat ini yang kami lakukan adalah menunggu instruksi. Termasuk izin penggunaan darurat [Emergency Use Authorization/EUA] dari Badan Pengawas Obat dan Makanan [BPOM]. Kami sebagai pelaksana intinya mendukung program tersebut,” ucap Ning.

Sukoharjo Terapkan PSBB Mulai 9 Januari, Apa Saja Titik Beratnya?

Ning menambahkan vaksin yang akan disuntikkan pasti sudah mendapatkan sertifikat dari BPOM. Karena itu merupakan syarat dan nakes wajib menerima karena untuk perlindungan dirinya sendiri.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berharap vaksinasi bagi nakes segera berlangsung mengingat urgensinya. Pemkot mencatat ada tujuh nakes dan tenaga pendukung di Solo yang meninggal dunia setelah terpapar Covid-19.

“Kami menyiapkan operasional pelaksanaan vaksin menggunakan Dana Bantuan Tak Terduga [BTT]. Kami siap mendukung program tersebut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya