SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI -- Program vaksinasi di Kabupaten Boyolali terus digiatkan agar terbentuk kekebalan komunal dan menghilangkan kasus Covid-19 secara perlahan. Bahkan virus varian baru pun diharapkan bisa teratasi dengan vaksinasi yang saat ini dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan pada Kamis (4/3/2021), di Boyolali kembali dilakukan vaksinasi tahap kedua untuk episode kedua. Sebab Boyolali kembali mendapatkan tambahan vaksin sebanyak 10.000 dosis.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Vaksin tersebut diberikan untuk 5.000 sasaran selain yang sudah tercatat sebagai sasaran vaksinasi episode sebelumnya.

Baca juga: Sejarah Hari Ini: 5 Maret 1960, Presiden Soekarno Bubarkan DPR

"Harapan ke depan dengan berjalannya vaksinasi, masyarakat akan memiliki kesadaran tinggi untuk menjalani vaksinasi. Sebab melalui vaksinasi, nantinya akan muncul kekebalan komunal atau kekebalan kelompok. Dengan begitu secara perlahan kasus Covid-19 akan hilang dengan sendirinya," kata dia kepada wartawan di kantornya, Kamis.

Menangkal Virus

Dia mengatakan ketika calon terinfeksi sudah bisa menangkal virus dengan kekebalan tubuh yang dimilikinya, maka seiring berjalannya waktu Covid-19 akan hilang dengan sendirinya, seperti cacar. Kekebalan tubuh tersebut muncul salah satunya dengan vaksinasi.

Sementara menunggu program vaksinasi berjalan secara menyeluruh, pihaknya akan tetap menjalankan strategi 3T, yaitu testing, tracking dan treatment.

Baca juga: Mengintip Pesona Air Terjun Batu Pengantin di Krikilan Sragen, Masih Perawan Lho

Di sisi lain masyarakat juga diminta untuk mendukung penanggulangan Covid-19 itu dengan tetap menjalankan 5M atau mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Terkait dengan kemunculan virus varian baru yang disebut lebih ganas, Ratri juga berharap virus tersebut dapat tertangani dengan vaksinasi.

"Varian virus baru dari Inggris, menurut para ahli itu lebih ganas dalam hal proses penularannya. Tapi dalam hal menimbulkan keparahan penyakitnya, ternyata dari hasil penelitian, masih sama dengan varian yang lama yang belum mengalami mutasi genetik. Harapannya juga tertangani dengan kekebalan yang dimiliki masyarakat melalui vaksinasi," kata dia.

Dia mengatakan sejauh ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai persebaran virus varian baru itu di Boyolali. Sebab menurutnya butuh fasilitas kesehatan yang canggih untuk mendeteksinya.

Baca juga: Jangan Kaget, Makanan Khas Indonesia Ini Dinobatkan Sebagai Sup Terenak se-Asia!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya