SOLOPOS.COM - Dalang cilik asal Nogosari, Boyolali, Ki Kondang Kalimosodo, 6, tampil di depan siswa SDN 1 Keyongan, Nogosari, Boyolali pada Rabu (9/2/2022). Ia menampilkan wayang kulit dengan lakon terbunuhnya Corona. (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Salah satu SD di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah memiliki strategi unik menyemangatkan anak-anak yang akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 usia 6-11 tahun.

SDN 01 Keyongan, Nogosari, Boyolali, menanggap dalang cilik untuk memotivasi siswa agar tidak takut saat mengikuti vaksinasi Covid-19. Misi lain, agar anak-anak terhibur selama mengikuti vaksinasi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sebanyak 98 anak SDN 01 Keyongan Nogosari mengikuti vaksinasi Covid-19 pada Rabu (9/2/2022). Seorang dalang cilik memeriahkan vaksinasi tersebut. Dia, Ki Kondang Kalimosodo. Dalang berumur 6 tahun dari Nogosari, Boyolali.

Baca Juga : Vaksinasi Anak di Boyolali Ditarget Kelar Pertengahan Januari

“Saya menampilkan wayang kulit dengan lakon terbunuhnya Corona. Ini untuk menghibur teman-teman agar tidak takut. Saya juga enggak takut, sudah vaksin dua kali. Belajarnya dari bapak,” kata dalang cilik penggemar tokoh Anoman tersebut kepada wartawan sesaat setelah pementasan.

Ternyata, darah seni mengalir dari sang ayah yang juga seorang dalang. Ayahnya, Ki Gondo Wartoyo, seorang dalang asal Boyolali. “Dia mendalang sudah sejak kecil. Bahkan, saat bicaranya masih pelo. Kemudian tadi pentasnya sekitar 15 menit,” jelas Ki Gondo.

Ki Gondo Wartoyo mengatakan persiapan yang dilakukan sang anak cukup singkat, yaitu sehari sebelum acara pementasan.

Baca Juga : Vaksinasi Covid-19 Anak di Sukoharjo Terkendala Masa Tunggu BIAS

“Kemarin yang mengajari, belajarnya hanya 30 menit. Anak saya sebelumnya sudah tampil di beberapa tempat, pernah di Karanganyar, Semarang, Boyolali juga. Kalau tampil pertama dulu di Karanganyar saat hajatan kampung, waktu itu umurnya 3 tahun,” jelasnya.

Pesan Budaya

Dalam pementasan dalang cilik tersebut Ki Gondo mengatakan hal yang ingin disampaikan adalah jangan takut dengan Corona. “Pesan yang ingin disampaikan intinya sebenarnya kita tidak perlu takut Corona, tapi anjuran pemerintah untuk vaksin sebagai kekebalan tubuh harus dilaksanakan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala SDN 1 Keyongan, Nogosari, Boyolali, Sumarno, mengatakan alasan menanggap dalang cilik untuk memotivasi siswa agar tidak takut dengan Corona. “Selain memotivasi siswa agar tidak takut Corona, agar mereka senang untuk divaksin. Dalangnya kan juga masih kecil, seusia anak-anak kami,” jelas Sumarno.

Baca Juga : Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun di Karanganyar Capai 26 Persen

Dalam acara vaksin tersebut Sumarno mengatakan total yang mengikuti vaksin 98 siswa. “Ini vaksin kedua. Dari SD ada 92 siswa dan TK ada 6 siswa. Ada satu siswa kami yang tidak bisa ikut karena sakit,” tutur dia.

Selain mengundang dalang cilik, petugas yang membantu vaksinasi Covid-19 juga berpakaian layaknya anak SD. Mereka berbaju putih dengan bawahan merah, tak lupa pula topi dan dasi SD berwarna merah.

“Itu yang memakai perangkat desa ya. Tujuannya untuk lebih menarik perhatian anak-anak. Supaya siwa kami antusias vaksin dan mendapat hiburan yang langka,” ungkapnya.

Baca Juga : Melejit, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Klaten Capai 87 Persen

Sumarno berharap pertunjukan wayang saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun itu dapat mendorong minat anak sejak dini terhadap wayang. “Sehingga nantinya, selain anak-anak mendapat vaksin dosis kedua, juga termotivasi untuk melestarikan budaya jawa,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya