SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin untuk lawan Omicron. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Vaksin Sputnik V asal Rusia lebih tangguh dalam aktivitas menetralkan virus Covid-19 varian Omicron dibandingkan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna. Hal ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan Studi yang dilakukan oleh lembaga Rusia Gamaleya Center bersama Russian Direct Investment Fund (RDIF).

Hasil penelitian menunjukkan Sputnik V hanya berkurang tiga hingga tujuh kali dalam aktivitas menetralkan virus Omicron dibandingkan dengan vaksin lainnya. Misalnya Pfizer-BioNTech yang berkurang 41 kali, dan Moderna 49 kali-84 kali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Sejauh ini, Sputnik V menunjukkan hasil terbaik dalam menetralisasi virus Omicron jika dibandingkan dengan vaksin lain,” kata Presiden Direktur RDIF Kirill Dmitriev dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual dari Rusia, Jumat (17/11/2021) malam, seperti dikutip dari Bisnis.com pada Minggu (19/12/2021).

Baca Juga: Musikus Brian May Umumkan Positif Covid-19

Penelitian itu untuk membuktikan vaksin Sputnik V lebih tangguh lawan Omicron ini menggunakan serum dengan periode lebih dari enam bulan setelah vaksinasi sebagai indikator perlindungan Sputnik V yang lebih lama dibandingkan dengan periode vaksin lain yang lebih singkat, yakni Pfizer-BioNTech 12-27 hari dan Moderna 28 hari.

Selain itu, Sputnik V memunculkan respons sel T yang kuat dan tahan lama, dan karena 80 persen epitop dalam lonjakan protein tidak terpengaruh oleh mutasi pada varian Omicron. Oleh sebab itu, Sputnik V diperkirakan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit parah yang disebabkan Omicron.

Kekebalan sel T yang tahan lama dari Sputnik V berkontribusi pada kemanjuran 80 persen terhadap Delta pada bulan ke-6 hingga ke-8 dibandingkan dengan efikasi vaksin mRNA tertentu, yang kurang dari 29 persen yang setelah enam bulan.

Baca Juga: 4 Sifat Covid-19 Varian Omicron yang Mengkhawatirkan

Penelitian Swedia di jurnal The Lancet menunjukkan bahwa efikasi vaksin Pfizer dalam melawan varian Delta menurun 47 persen setelah empat bulan, 29 persen setelah enam bulan, dan 23 persen setelah tujuh bulan. Sementara itu, penelitian baru-baru ini di Amerika Serikat terhadap penduduk kelompok usia 65 tahun juga menunjukkan penurunan dalam efektivitas vaksin mRNA dalam melawan varian Delta setelah bulan ke-4 dan kembali menurun 20 persen setelah bulan ke-5 dan ke-7.

“Hasil ini membawa kabar gembira untuk dunia bahwa Sputnik V dapat berkontribusi dalam melawan varian Omicron,” ujar Dmitriev.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya