SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani saat membuka acara Advokasi dan Sosialisasi Introduksi Vaksin IPV bagi mitra Dinkes Kota Madiun, Selasa (10/5/2016). (Istimewa)

Vaksin polio di Kota Madiun akan diubah dari vaksin polio tetes menjadi vaksin polio suntik.

Madiunpos.com, MADIUN — Seluruh anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kota Madiun akan diberi vaksin polio suntik atau Inactivated Polio Vaccine (IPV). Program pemberian vaksin suntik ini direncanakan dimulai Juni 2016.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun, Agung Sulistya Wardani, mengatakan saat ini pemerintah kota sedang mempersiapkan diri dengan memberikan IPV kepada anak balita yang sebelumnya diberikan vaksin polio tetes.

Pemberian IPV ini diperuntukkan untuk bayi usia empat bulan bersamaan dengan imunisasi rutin.

“Pemahaman terhadap IPV ini sangat penting, karena dalam rangka program eradikasi polio yang merupakan perlindungan kesehatan dunia di bawah World Health Organization South East Asia Regional Office (WHO SEARO),” kata dia saat membuka acara Advokasi dan Sosialisasi Introduksi Vaksin IPV bagi mitra Dinkes Kota Madiun, Selasa (10/5/2016).

Narasumber acara tersebut, Dyah Rahmi, mengatakan pemberian vaksin polio tetes (OPV) dengan cara melemahkan virus polio saja itu sangat berbahaya bagi anak yang mengidap penyakit bawaan dan anak yang mengalami gizi buruk.

Sedangkan untuk vaksin injeksi atau IPV itu bisa menguatkan kekebalan tubuh pada anak-anak. Selain itu, IPV juga tidak memiliki efek samping bagi anak-anak meskipun memiliki penyakit bawaan dan gizi buruk.

“Vaksin polio suntik lebih aman jika dibandingkan vaksin polio tetes. Ketika memberikan vaksin tetes pada saat daya tahan tubuh lemah, justru bisa membuat anak jatuh sakit,” kata dokter spesialis anak di RSUD Kota Madiun itu.

Dyah menambahkan imunisasi IPV harus dilakukan pada seluruh anak. Menurut dia, ketika anak terjangkit virus polio bisa berpeluang menyebarkan virus tersebut ke anak lainnya.

“Imunisasi IPV ini baiknya dilakukan secara serentak, karena ketika ada satu yang terjangkit polio akan berpotensi menularkan pada yang lainnya,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari siaran pers Humas Pemkot Madiun, Rabu (11/5/2016).

Petugas Lapangan Dinkes Provinsi Jawa Timur, Jamari, menyampaikan pihaknya akan melakukan penarikan dan memusnahkan vaksin tOPV.

Hal ini karena vaksin tOPV sudah digantikan dengan bOPV. “Akan kami musnahkan supaya tidak disalahgunakan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya