SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Vaksin sanngat penting untuk mencegah penyakit tertentu hingga mengendalikan wabah. Vaksin kali pertama ditemukan oleh Edward Jenner pada 1796 untuk mengobati penyakit cacar (smallpox).

Sejak saat itu vaksin terus dikembangkan karena terbukti dapat mengatasi penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Vaksin adalah zat aktif pada  virus dan bakteri yang jika disuntikkan bakal menimbulkan reaksi sistem kekebalan tubuh. Dengan disuntik vaksin, maka tubuh dipaksa melawan virus atau penyakit tersebut. Perlu diketahui, vaksinasi berbeda dengan imunikasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Jadi kalau vaksin itu adalah zatnya. Proses pemasukkannya ke dalam tubuh disebut vaksinasi. Imunisasi adalah reaksi dari tubuh kita setelah mendapatkan vaksin," terang Prof. Dr. dr. Cissy Rachiana Sudjana, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran  seperti dikutip dari laman Covid19.go.id, Minggu (1/11/2020).

Seratusan Wisatawan Ikut Rapid Test di Grojogan Sewu, Ini Hasilnya

Dalam proses imunikasi, tubuh bakal dirangsang membentuk antibodi pada sistem imun. Selain itu, tubuh juga akan menghasilkan sel memori untuk memproduksi antibodi untuk mencegah penyakit.

Imunisasi dapat menurunkan potensi penularan penyakit. Beberapa vaksin berhasil menekan penyebaran penyakit tertentu seperti haemophilus influenza, radang paru, penyakit gondok, rubella, hingga tifus.

Jadi masyarakat tidak perlu ragu dengan keamanan vaksin. Sebab, setiap vaksin dipastikan aman dan berkhasiat karena telah melewati serangkaian uji klinis.

Jalan dari Depok ke Solo, KRL Klaten-Jogja Nyangkut di Kalioso

Uji Klinis

Pada tahap awal, produsen vaksin mengidentifikasi dahulu calon produk yang hendak dibuat. Calon vaksin yang terpilih adalah yang mampu menghasilkan zat antibodi terbaik.

Saat sudah aman dan menghasilkan zat antibodi yang kuat, terutama pada uji pra klinik yang diujicobakan pada hewan, barulah pengujian diteruskan ke uji klinik  pada manusia.

Fase uji klinik pada manusia terbagi menjadi tiga tahap. Pada fase I dimaksudkan untuk menguji keamanan dan ke-efektifannya.

“Fase I ditujukan untuk menguji respons imun pada sekelompok orang dengan jumlah di bawah 100. Ketika fase I aman dan efektif, maka dilanjutkan ke fase II untuk diuji keamanan dan efikasinya lebih jauh lagi pada jumlah subyek 400-600 orang. Apabila fase II sudah aman, bisa lanjut ke fase III untuk mengetahui apakah ada efek samping yang jarang terjadi yang biasanya muncul saat diujikan ke jumlah subyek yang mencakup ribuan atau puluhan ribu orang. Setelah melalui uji klinik fase III dan tidak terdapat efek samping, maka vaksin tersebut ditetapkan aman, efektif, dan berkhasiat.” terang dr. Cissy Rachiana.

Walah, Barang Rongsokan Rp10 Juta Milik Warga Karangmalang Sragen Raib Digondol Maling

Lebih lanjut dr. Cissy Rachiana juga menjelaskan bahwa, pada fase III ini biasanya pengujian vaksin dilakukan di beberapa Negara (multi center). Fungsinya untuk mengukur efektivitas serta efikasinya. Efikasi merupakan langkah observasi untuk mengetahui besaran daya perlindungan vaksin terhadap infeksi.

Setelah melewati fase-fase tersebut, regulator yang dalam hal ini BPOM di Indonesia, bisa menerbitkan izin edar setelah mempelajari data-data uji klinik tersebut. Survei keamanan vaksin terus dilakukan termasuk saat vaksin sudah digunakan secara resmi. Ini yang disebut fase IV atau Post Marketing Study.

Tidak seperti halnya vaksin lain yang pengembangannya perlu waktu bertahun-tahun. Pengembangan vaksin Covid-19 relatif singkat, yakni sekitar 12-18 bulan, karena telah mendapat izin dari para ilmuwan dan regulator. Untuk mempersingkat pengujian, uji klinik fase I dan II dilakukan berbarengan namun tetap mengutamakan faktor keamanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya