SOLOPOS.COM - Ilustrasi ampul-ampul berisi vaksin (JIBI/Solopos/Reuters)

Vaksin palsu meresahkan masyarakat. Bio Farma membeberkan cara jitu membedakan vaksin palsu tersebut.

Solopos.com, BANDUNG — Direktur Marketing Bio Farma Mahendra Suhardono menegaskan tak ada vaksin Bio Farma yang dipalsukan. Dia membeberkan cara sederhana untuk menghindari vaksin palsu.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Mahendra mengatakan pencegahan menjadi cara paling jitu mengatasi bahaya vaksin palsu. Menurutnya, masyarakat harus membeli produk ke distributor resmi. “Kalau ada tawaran diskon besar dan segala macam sebaiknya jangan. Karena yang paling pas itu melalui pencegahan. Jangan sampai membeli dari yang tidak resmi,” katanya di Bandung, Kamis (30/6/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, memang sulit membedakan mana vaksin yang asli dan palsu karena harus diteliti dengan rinci oleh tenaga kesehatan. Dan biasanya, katanya, tidak banyak tenaga kesehatan yang juga mampu membedakan produk itu palsu atau asli. Produsennya juga belum tentu bisa mengetahui dengan cepat. “Biasanya kami melihat kemasan dan bentuk fisiknya.”

Di antaranya adalah dengan membandingkan produk dengan melihat nomor batch, dan tanggal produksi. Produk yang dipalsukan biasanya ada keanehan pada batch dan expired date. “Biasanya kalau Bio Farma dua tahun, dia nulis empat tahun. Kalau yang peduli itu akan lihat juga. Ini yang biasanya 2 tahun bisa jadi 4 tahun?”

Mahendra meminta jika ada produk yang mencurigakan bisa langsung disampaikan melalui saluran resmi seperti ke produsen atau ke distributornya. Mahendra mengatakan vaksin Bio Farma dipakai oleh pemerintah antara lain untuk program imunisasi nasional seperti pentabio dimana yang bisa memproduksi ini di dunia cuma tujuh perusahaan.

“Karena tidak mudah menggabungkan DTP-HB-Hib. Ini memang sulit dan ini menjadi salah satu vaksin yang dipakai pemerintah.”

Terdapat juga vaksin DT, difteri tetanus, ada vaksin TT. Mahendra mengemukakan mengatakan dari pengamatan serta informasi dan diperika, tidak ada vaksin tetanus yang dipalsu. Menurutnya, dugaan produk yang dipalsukan adalah produk serum anti-tetanus, vaksin untuk kekebalan aktif.

“Jadi kalau seseorang diberikan vaksin itu timbul kekebalan, untuk menimbulkan kekebalan pada penyakit tetanus. Kalau yang serum anti-tetanus kalau seseorang sudah terkena pengobatan, bukan untuk menimbulkan imunisasi. Ini tolong dibedakan.”

Mahendra menegaskan vaksin tetanus yang seluruhnya diproduksi Bio Farma tidak ada yang dipalsukan. “Vaksin-vaksin yang dipakai pemerintah tidak ada yang dipalsukan,” ujarnya.

Terkait dengan distribusi, Bio Farma mendistribusikannya ke dinas provinsi yang merupakan tanggung jawab Bio Farma. Kemudian, dari dinas provinsi ke gudang dinas kesehatan kabupaten/kota serta puskesmas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya