SOLOPOS.COM - Seorang jemaah menjalani penyuntikan vaksin meningitis sebagai salah satu persyaratan berangkat haji. Gangguan kesehatan telah membuat sejumlah jemaah terpaksa tertunda keberangkatan mereka. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Stok vaksin meningitis di sejumlah daerah di Tanah Air langka.

Pemerintah diminta saling berkoordinasi dan tidak saling melempar tanggung jawab dalam mengatasi masalah kelangkaan vaksin meningitis di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IX DPR RI dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menyatakan bahwa DPR telah menyampaikan masalah ketidaktersediaan vaksin meningitis ke Kementerian Kesehatan.

“Kita berharap sebenarnya ini jangan saling lempar karena ini kebutuhan riil di masyarakat. Masyarakat butuh dan ini harus disediakan,” kata Nihayatul, Kamis (29/9/2022).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan sulitnya mendapatkan vaksin meningitis di banyak tempat bisa berdampak langsung pada keberangkatan jemaah umrah asal Indonesia.

Selain itu perlu juga diperhatikan jeda waktu antara pemberian vaksin hingga keberangkatan.

Dia mencontohkan untuk di Surabaya, ada rombongan jemaah umrah yang tidak boleh berangkat oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan di Bandara Juanda karena (vaksin) meningitis kurang dari 14 hari.

Padahal para jemaah umrah tidak mudah mencari vaksin meningitis. Hal ini menimbulkan kerugian bagi mereka yang sudah melakukan pemesanan.

Dia juga menyayangkan persoalan vaksin meningitis ini tidak segera ditangani.

Masalah kelangkaan vaksin meningitis diketahui setelah dibukanya pintu bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia pascapenutupan batas negara.

Dia menjelaskan ketersediaan vaksin meningitis sempat menumpuk banyak dan selama pandemi dua tahun tidak terpakai.

Namun, berdasarkan hasil kajian BPOM vaksinnya masih bisa dipakai walaupun 2 tahun tidak digunakan karena disimpan di tempat yang baik.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, dijelaskan bahwa vaksin meningitis dan vaksin Covid -19 masih menjadi kewajiban bagi jemaah umrah dan haji yang datang dari semua negara.

Proteksi dari vaksin meningitis dapat bertahan dalam rentang 3-5 tahun di dalam tubuh setelah vaksinasi dilakukan, tergantung jenis vaksin yang digunakan.

Persoalan kekosongan vaksin meningitis di hampir seluruh daerah di Indonesia memang menjadi sorotan banyak pihak.

Langkanya vaksin tersebut berdampak pada terhambatnya keberangkatan jamaah umrah asal tanah air.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPOM Penny K. Lukito menjelaskan bahwa berdasarkan data BPOM hanya ada dua pemegang izin edar vaksin meningitis di Indonesia, salah satunya adalah Biofarma yang telah berkomitmen akan melakukan impor pada Oktober mendatang.

Selain memberikan izin edar, pihaknya nantinya memberikan load release terkait dengan dokumen-dokumen yang diberikan ke Komisi IX DPR.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Vaksin Meningitis Langka, DPR: Pemerintah Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab!

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya