Vaksin Kurangi Risiko Penularan Covid-19, Tapi Tak Bikin Kebal

Solopos.com, SOLO — Sejumlah hasil penelitian mengungkap bahwa vaksin mengurangi risiko penularan Covid-19. Hal ini termasuk varian Delta yang lebih ganas.

Salah satu hasil penelitian yang diterbitkan Nature sebagaimana dikutip Solopos.com, Rabu (6/10/2021) menunjukkan bahwa orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin lebih terproteksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan demikian orang yang terinfeksi Covid-19 varian Delta dan sudah disuntik vaksin kecil kemungkinannya menularkan virus kepada kontak dekat. Namun, efek perlindungan dari vaksin ini akan berkurang pada tiga bulan setelah menerima suntikan vaksin dosis kedua.

Baca juga: Ada Bahaya Likuifaksi di Sirkuit Mandalika, Ini Solusi Pengelola

Oleh sebab itu meskipun vaksin menawarkan perlindungan terhadap infeksi dan penularan virus, bukan berarti orang yang sudah disuntik vaksin aman dari risiko penularan Covid-19.

“Seseorang yang divaksinasi lengkap dan kemudian mengalami ‘terobosan’ infeksi Delta hampir dua kali lebih mungkin menularkan virus daripada seseorang yang terinfeksi Alpha. Dan itu di atas risiko yang lebih tinggi mengalami infeksi terobosan yang disebabkan oleh Delta daripada yang disebabkan oleh Alpha.” demikian penjelasan peneliti.

Baca juga: Patroli Linmas Pariwisata Awasi Protokol Kesehatan di TSTJ Solo

Dengan demikian menerapkan protokol kesehatan menjadi syarat utama jika ingin terhindar dari risiko penularan Covid-19. Sebab, vaksin tidak membuat tubuh kebal terhadap virus, melainkan membantu tubuh membentuk imunitas untuk melawan infeksi virus di masa mendatang.

Pandemi Covid-19 yang telah bergulir selama hampir dua tahun tentunya membawa perubahan besar dalam kehidupan, terutama tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat. Hal ini merupakan langkah awal untuk melindungi diri dari paparan virus corona.