SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksin Covid-19. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech kini sedang memasuki uji klinis tahap 3 di Indonesia. Namun sebelum itu, rupanya vaksin tersebut sudah melewati berbagai tahapan uji laboratorium hingga akhirnya mendarat di Tanah Air.

Seperti diberitakan sebelumnya, vaksin Covid-19 kolaborasi Sinovac Biotech dan PT. Bio Farma (Persero) ini telah sampai di Indonesia pada 19 Juli 2020. Vaksin ini kemudian akan dilakukan uji klinis hingga eman bulan mendatang. Uji klinis vaksin ini ditargetkan rampung Januari 2021.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Vaksin yang telah melewati uji klinis berarti telah lolos beberapa tahap pengembangan sebelumnya. Dalam proses pengembangannya, kandidat vaksin setidaknya harus melalui berbagai tahapan laboratorium. Berikut rangkumannya seperti dikutip dari Detik.com yang diambil dari laman CDC, Senin (27/7/2020):

Gegara Surati Bupati Soal Dana Desa, Warga Purworejo Jateng Ngaku Dianiaya Kades

Tahap Eksplorasi

Pengujian vaksin dimulai dari tahap ekplorasi. Tahap ini biasanya berlangsung selama 2-4 tahun, serta melibatkan penelitian laboratorium dasar. Pada tahap ini, ilmuwan mengidentifikasi antigen alami atau sintesis yang mungkin dapat membantu mencegah atau mengobati penyakit. Antigen ini bisa mencakup partikel virus atau bakteri yang lemah, racun bakteri yang dilemahkan, atau zat lain yang berasal dari patogen.

Tahap Pra-klinis

Studi pra-klinis adalah tahapan pengujian kultur jaringan atau sistem kultur sel. Pengujian ini menggunakan hewan untuk menilai keamanan vaksin dan imunohenitas-nya, yaitu kemampuan memicu respons imun. Subjek hewan dapat termasuk tikus atau monyet.

Studi pra-klinis dapat memberi gagasan bagi peneliti mengenai respons yang mungkin mereka harapkan pada manusia. Dengan begitu, mereka dapat menyarankan dosis awal yang aman untuk fase penelitian selanjutnya, serta metode yang aman untuk pemberian vaksin.

Hari ini Dalam Sejarah: 28 Juli 1914, Austria-Hungaria Picu Perang Dunia I

Tahap Uji Klinis

Setelah dilakukan uji pra-klinis, selanjutnya vaksin akan diuji secara klinis, yaitu proses pemberian vaksin pada manusia. Umumnya, tahapan ini akan melalui tiga proses yaitu Fase I, Fase II dan Fase III.

Pada Fase I, sekelompok kecil orang akan menerima kandidat vaksin, biasanya 20 hingga 100 sukarelawan sehat. Obat-obatan atau vaksin yang berhasil lulus uji coba Fase I dapat dianggap aman. Namun, vaksin masih harus diteliti lebih lanjut.

Di Fase II, studi klinis diperluas dengan memberikan vaksin kepada orang-orang dari berbagai rentang usia. Selain itu, jumlah orang yang berpartisipasi biasanya mencapai ratusan. Tujuan pengujian Fase II adalah untuk mempelajari keamanan, imunogenisitas kandidat vaksin, atau jumlah dosis yang akan digunakan.

Terakhir, Fase III, bertujuan untuk menilai keamanan vaksin pada sekelompok besar orang. Pada fase ini, vaksin diberikan kepada ribuan orang untuk diuji keamanan dan efikasinya, yaitu kemampuan untuk mencegah suatu penyakit.

Blackpink Rilis Poster Album Full Perdana, Netizen Nggak Sabar Nunggu

Persetujuan Regulator

Jika regulator atau badan pengatur telah menyetujui produk serupa sebelumnya, persetujuan dapat dipercepat. Penggunaan vaksin sebelum lisensi dapat dipertimbangkan dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat. Misalnya, beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang berencana akan digunakan terlebih dahulu jika sudah lolos tahapan uji klinis.

Produksi

Setelah vaksin diproduksi dalam skala kecil dan lulus uji keamanan, kandidatnya dapat digunakan dalam uji klinis. Namun, butuh beberapa tahapan produksi untuk menghasilkan sejumlah dosis vaksin yang diinginkan.

Kontrol kualitas dalam tahap ini juga harus diperhatikan. Semua proses ini akan dipantau secara hati-hati. Setelah lolos, regulator juga harus memutuskan bagaimana memprioritaskan kelompok yang akan divaksinasi.

Gunung Sepikul Sukoharjo Di-lockdown, Goweser Kecele Tak Bisa Selfie

Sepanjang perjalanan pengembangan vaksin, jika kandidatnya tidak terbukti aman atau tidak efektif, maka peneliti harus kembali ke laboratorium untuk mengembangkan kandidat vaksin lainnya. Ini adalah salah satu alasan mengapa proses pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan sebelum benar-benar diproduksi di Indonesia, vaksin harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu aman, tepat, dan cepat.

Aman, artinya vaksin harus mampu memberikan perlindungan serta tidak menyebabkan efek samping bagi penggunanya. Selain itu, vaksin juga harus tepat dalam memberikan kekebalan spesifik pada virus Covid-19. Sedangkan cepat berarti vaksin dapat diproduksi dalam jumlah besar, dengan waktu yang lebih singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya