SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers, Kamis (1/7/2021). (Youtube-Setpres)

Solopos.com, JAKARTA — Stok vaksin Covid-19 Indonesia diklaim berjibun. Presiden Joko Widodo bahkan blak-blakan mengungkapkan kekesalannya karena masih banyak stok vaksin Covid-19 yang belum digunakan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Dalam pengantarnya sebelum Rapat Terbatas Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut stok vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih terlalu besar. Padahal, saat ini pemerintah sedang mengejar pelaksanaan vaksinasi untuk masyarakat agar tercipta herd immunity.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Data yang masuk, baik itu berupa vaksin jadi maupun bulk, yang sudah masuk ke negara kita itu sudah 137 juta, dan yang sudah disuntikan dalam [program] vaksinasi itu kurang lebih 54 juta. Artinya stok yang ada, baik di Biofarma, maupun Kementerian Kesehatan, atau mungkin di provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas terlalu besar,” katanya dikutip dari akun Youtube resmi Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: 1 Dari 5 Kasus Covid-19 di Korsel Dipicu Virus Corona Varian Delta

Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin segera menghabiskan stok vaksin yang ada saat ini. “Artinya, [yang] dikirim langsung habiskan, kirim habiskan, kirim habiskan, karena kita ingin mengejar vaksinasi secepat-cepatnya,” ujarnya.

Presiden menuturkan, stok vaksin hanya boleh ada di Biofarma sebagai produsen vaksin Covid-19 di Tanah Air. “Sekali lagi, tidak usah ada stok. Stok itu hanya di Biofarma, yang lain cepat habiskan,” tegasnya.

Melihat percepatan vaksinasi yang telah mencapai 2,3 juta orang, Presiden Jokowi juga meyakini pemerintah dapat mencapai target vaksinasi sebanyak 5 orang juta dalam waktu dekat.

Utamakan Percepatan Vaksinasi

Menurutnya, salah satu kunci penyelesaian kasus Covid-19 yang melonjak beberapa hari terakhir di Indonesia adalah percepatan vaksinasi. Apalagi, hal yang sama juga telah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi meminta agar vaksinasi dipercepat. Menurut penuturan Budi, Jokowi memahami bahwa stok vaksin di daerah ditahan untuk cadangan suntik dosis kedua sejumlah 19 juta.

Budi juga memaparkan, saat ini dari total 75 juta stok vaksin Covid-19, tersisa 19 juta. Namun, kata dia, pada Agustus nanti akan ada stok vaksin baru sebanyak 30 juta.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya