SOLOPOS.COM - Botol vaksin Coronavac SARS-Cov-2 Sinovac ditampilkan di acara media di Beijing, China, 24 September lalu. (Bisnis-Bloomberg)

Solopos.com, JAKARTA —  Vaksin virus Corona (Covid-19) dalam bentuk pil akan memasuki uji coba klinis tahap I tahun ini. Perusahaan yang membuat pil vaksin tersebut, Oravax, mengumumkan berencana untuk memulai uji klinis tahap pertama pada manusia mulai Juni 2021.

Mengutip Suara.com, Selasa (23/3/2021), langkah tersebut adalah tahap paling awal dari pengembangan vaksin. Tidak ada jaminan keberhasilan dan meskipun berhasil, mungkin perlu waktu satu tahun atau lebih sebelum pil vaksin diizinkan untuk digunakan.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Sebagai perbandingan, vaksin Moderna dan Pfizer memulai uji coba pertama pada manusia masing-masing pada Maret dan Mei 2020. Oravax merupakan usaha patungan oleh dua firma, yaitu perusahaan Israel-Amerika Oramed dan perusahaan India Premas Biotech.

Baca Juga : 2 Motor Bebek Honda Ini Ternyata Yang Termahal Di Indonesia

Ekspedisi Mudik 2024

Vaksin oral adalah salah satu pilihan yang sedang dipertimbangkan untuk vaksin generasi kedua, yang dirancang agar lebih berskala, lebih mudah diberikan, dan lebih sederhana untuk didistribusikan.

“Vaksin oral berpotensi untuk memungkinkan seseorang mengambil sendiri vaksin itu di rumah,” kata Nadav Kidron, CEO Oramed dalam pernyataan pada rilis, dikutip dari Science Alert.

Menurut laporan Jerusalem Post, vaksin tersebut dapat didistribusikan dalam lemari es normal dan disimpan pada suhu kamar. Itu membuatnya lebih mudah secara logistik untuk mendapatkan vaksin di mana pun di seluruh dunia.

Namun, pembuatan vaksin Covid-19 oral membutuhkan tingkat kehati-hatian yang tinggi. “Kami membutuhkan studi yang benar untuk membuktikan manfaat vaksin oral. Tapi vaksin itu mungkin juga bermanfaat pada orang yang sangat fobia jarum dan mungkin lebih mudah serta lebih cepat untuk diberikan,” kata Paul Hunter, profesor kedokteran di University of East Anglia.

Manfaat Lain

Vaksin oral juga dapat menawarkan manfaat lain dibandingkan vaksin yang disuntikan di lengan. Menurut Hunter, vaksin sistemik (suntikan di lengan) umumnya sangat baik dalam mencegah penyakit yang parah, tetapi seringkali tidak baik dalam mencegah infeksi.

Mengingat infeksi Covid-19 pertama kali terjadi di hidung dan tenggorokan, vaksin yang difokuskan pada area tersebut akan membantu menghentikan infeksi sebelum berkembang menjadi lebih buruk.

Data tentang vaksin Oravax belum dipublikasikan hingga saat ini. Meski hasil penelitian pada hewan sangat menjanjikan, tetapi hasilnya belum tentu sama pada manusia.

Baca Juga : Instagram Lite Khusus Untuk Handphone Kentang Cuma Butuh Memori 2 MB

Jenis lain dari vaksin generasi kedua juga sedang diselidiki, seperti vaksin dengan semprotan melalui hidung. Profesor Sarah Gilbert, ilmuwan utama pengembangan vaksin Oxford atau AstraZeneca, mengatakan bahwa Oxford sedang menilai kemungkinan mengembangkan tablet dan vaksin oral yang disemprotkan di hidung.

Saat ini, Universitas Oxford menolak untuk menjawab pertanyaan tentang vaksin oral sebelum dipublikasikan. Perusahaan lain, ImmunityBio, juga sedang menjalankan uji klinis Fase 1 dari versi vaksin oral. Namun, ini akan digunakan sebagai dosis penguat untuk vaksin intramuskular. Sejauh ini, satu-satunya tes vaksin Covid-19 oral yang dilakukan pada manusia belum berhasil.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya