SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemberian vaksinasi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO-Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropis dan infeksi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Robert Sinto SpPD, K-PTI mengatakan vaksin cacar monyet (monkeypox) yang tersedia di Indonesia  diprioritaskan untuk kelompok rentan. Simak ulasannya di info sehat kali ini.

“Pemerintah sedang melakukan penyusunan kelompok prioritas yang akan mendapatkan akses vaksin cacar monyet,” kata Robert dikutip dari Antara pada Senin (23/10/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ia mengatakan penyusunan skala prioritas itu adalah untuk memastikan vaksin yang jumlahnya terbatas bisa digunakan secara optimal bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Apalagi, akses vaksin cacar monyet kepada masyarakat saat ini tidak dibuka sebebas vaksin Covid-19 yang saat pandemi lalu memang diberikan kepada seluruh bagian masyarakat tanpa skala prioritas. Robert menjelaskan pertimbangan untuk tidak membuka akses vaksin monkeypox secara penuh itu adalah karena masih banyak cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk mencegah tertular cacar monyet selain melalui pemberian vaksin.

“Kita juga bisa mencegah tertular tanpa diberikan vaksin, banyak langkah yang bisa dilakukan,” kata Robert.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan pemberian vaksin cacar monyet akan dilaksanakan mulai 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang di Klinik Carlo serta puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Maxi mengatakan vaksin mpox diberikan dalam 2 dosis dengan interval suntikan selama empat pekan menggunakan vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark dengan merk dagang JYNNEOS kemasan single-dose.  Vaksin tersebut telah memiliki Sertifikat Pelulusan Vaksin (Certificate of Release) dari BPOM terbit 17 Maret 2023.

“Stok vaksin mpox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin mpox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi mpox yang akan mulai diberikan Oktober ini,” katanya dikutip dari Antara pada Senin (23/10/2023).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sebanyak enam kasus cacar monyet atau mpox di Jakarta diidap oleh orang dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.

“Dari hasil penelusuran diketahui enam pasien cacar monyet merupakan ODHIV dan memiliki orientasi biseksual,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu.

Menurut Maxi mayoritas pasien terkonfirmasi cacar monyet adalah laki-laki berusia produktif antara 25–29 tahun, sementara sisanya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.   Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium per 13 Oktober 2023, kata Maxi, Kemenkes mendeteksi total tujuh kasus konfirmasi cacar monyet di Indonesia pada tahun ini.

Jumlah tersebut di luar satu kasus perdana yang ditemukan di Indonesia pada medio 2022.  Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Rinciannya, satu kasus dilaporkan dari Jatinegara, Mampang satu kasus, Kebayoran Lama satu kasus, Setiabudi dua kasus, Grogol Petamburan satu kasus, dan Kembangan satu kasus.

Maxi mengatakan saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” ujarnya.

Maxi mengatakan bahwa pasien cacar monyet memiliki faktor prilaku seks beresiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.  Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, kata Maxi menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya