SOLOPOS.COM - Uyon uyon, pentas gamelan di pelataran pendopo Kraton Kilen oleh paguyuban Kirana Budaya, Nogotirto, Gamping, Sleman, Senin (29/10/2012) (Holy Kartika NS/JIBI/Harian Jogja).


Uyon uyon, pentas gamelan di pelataran pendopo Kraton Kilen oleh paguyuban Kirana Budaya, Nogotirto, Gamping, Sleman, Senin (29/10/2012) (Holy Kartika NS/JIBI/Harian Jogja).

JOGJA—Alunan gendhing Jawa menggema di pelataran pendopo Kraton Kilen. Sejumlah wisatawan disambut dengan alunan musik Jawa atau uyon-uyon sebagai sambutan selamat datang di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Pentas reguler yang selalu rutin ditampilkan di Kraton ini memang tak pernah sepi menarik wisatawan untuk sejenak menikmati alunan musik khas Jawa ini. KRT Purwodiningrat selaku pembina karawitan Kraton mengatakan ini merupakan pentas rutin untuk menyambut tamu atau wisatawan.

“Setiap hari dari jam 10.00 pagi sampai menjelang dzuhur, pengisinya berbeda-beda, yang sekarang dari paguyuban karawitan Kirana Budaya dari Gamping, Sleman, memainkan tujuh gendhing,” ujarnya kepada Harian Jogja Senin, (29/10/2012) disela pementasan.

Pemetasan gendhing Jawa ini selalu rutin dilakukan setiap hari Senin, dan Selasa. Sebuah bentuk pelestarian kesenian dan budaya di tengah maraknya budaya populer. Purwodiningrat mengatakan uyon uyon berasal dari kata nguyu nguyu. “Menabuh atau membunyikan gamelan ini namanya nguyu nguyu,” katanya.

Menurutnya pengisi rutin di Kraton selama ini mayoritas dari beberapa paguyuban karawitan di Gunungkidul, Sleman dan Jogja. Namun, dibandingkan Bantul dan kabupaten lainnya, Kulonprogo masih jarang ikut serta mengisi pentas ini.

Tak hanya wisatawan lokal saja yang sejenak menikmati alunan musik gamelan yang unik ini. Mayoritas sejumlah wisatawan asing yang baru memasuki area Kraton ini langsung terbius dengan musik gamelan ini. Salah satu wisatawan asing asal Amerika Serikat, Paola Bright mengaku musik yang didengarnya sangat unik.

“Baru pertama kali saya datang ke sini [Jogja]. Tadi waktu masuk mendengar musik ini langsung saya duduk menikmatinya, rasanya tenang,” ungkapnya kepada Harian Jogja.

Ditambahkan Agus Suseno, Pelatih Karawitan Kirana Budaya ditemui usai pentas mengatakan uyon uyon sendiri berarti sambutan selamat datang. “Istilahnya ketika tamu datang di nguyu-uyu dengan gamelan. Ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya juga,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya