SOLOPOS.COM - RUSUH -- Asap tebal mengepul dari sejumlah gedung dan pertokoan yang dibakar di kawasan Syntagma Square di Ibukota Yunani, Athena, Minggu (12/2/2012) malam. Aksi kerusuhan pecah menjelang pemungutan suara di parlemen untuk menyepakati paket baru efisiensi anggaran. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

RUSUH -- Asap tebal mengepul dari sejumlah gedung dan pertokoan yang dibakar di kawasan Syntagma Square di Ibukota Yunani, Athena, Minggu (12/2/2012) malam. Aksi kerusuhan pecah menjelang pemungutan suara di parlemen untuk menyepakati paket baru efisiensi anggaran. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

ATHENA – Parlemen Yunani akhirnya menyetujui undang-undang efisiensi superketat guna memenuhi persyaratan mendapatkan paket bantuan dari Uni Eropa dan IMF untuk menghindarkan kebangkrutan pemerintah, Senin (13/2/2012). Namun Yunani juga diguncang kerusuhan dan aksi pembakaran dan perusakan di Ibukota Athena, yang menjalar ke sejumlah wilayah negeri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Banyak bioskop, kafe, pertokoan dan kantor bank yang dibakar di pusat kota. Para pengunjuk rasa penentang kebijakan efisiensi anggaran yang mengenakan masker penutup muka juga bentrok dengan polisi di luar gedung parlemen. Program efisiensi ini memang sangat tidak populer bagi rakyat karena pemerintah bakal memotong lebih banyak lagi aneka subsidi, upah, insentif dan penisun. Efisiensi besar-besaran anggaran pemerintah ini adalah tebusan yang harus dibayar untuk mendapatkan paket bailout atau dana talangan utang UE dan IMF.

TV pemerintah memberitakan kerusuhan menyebar ke pulau wisata Corfu dan Crete, Kota Thessaloniki di utara dan sejumlah kota di wilayah tengah. Polisi menyatakan 150 toko di ibukota mengalami penjarahan, sementara 34 gedung dibakar.

UU efisiensi anggaran itu didukung 199 dari 300 anggota parlemen. Namun 43 legislator dari dua partai anggota koalisi berkuasa membelot dengan memberikan suara menentang. Mereka langsung di-recall oleh partai masing-masing.

Aksi pembelotan dan kerusuhan ini menjadi simbol beratnya masalah yang dihadapi pemerintah Perdana Menteri Lucas Papademos untuk melaksanakan efisiensi, termasuk salah satu yang paling pahit adalah penurunan upah minimum sebesar 22 persen. Pemotongan itu menurut para pengritik kebijakan bakal membuat perekonomian makin terjun bebas.

Papademos mengakui menerapkan kebijakan efisiensi yang lebih ketat bakalan sulit bagi negeri yang sudah beberapa tahun terakhir mengalami efisiensi ketat. “Penerapan secara penuh program ini takkan mudah. Kami sangat sadar bahwa kebijakan ekonomi ini berarti pengorbanan jangka pendek bagi rakyat Yunani,” tegasnya.

Yunani membutuhkan dana talangan internasional itu sebelum 20 Maret untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang sebesar 14,5 miliar euro atau sekitar Rp172,9 triliun. Jika gagal, maka Yunani akan mengalami gagal bayar utang yang bisa mengguncang stabilitas moneter zona euro.

JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya