SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA—Utang luar negeri Indonesia pada 2012 mencapai Rp1.937 triliun atau naik sekitar Rp600 triliun dalam waktu kurang dari lima tahun. Saat ini, utang sudah bertambah menjadi Rp134 triliun.  Kemungkinan utang tersebut baru lunas 100 tahun lagi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian disampaikan juru bicara LSM Bendera, Mustar Bona Ventura dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (6/2).

Ekspedisi Mudik 2024

“Ironisnya pada tahun yang sama, Indonesia juga harus keluar uang untuk bayar bunga utang sebesar Rp122 triliun atau hanya selisih Rp12 triliun dari utang yang didapatkan,” kata Mustar.

Mustar mengatakan, bunga yang dibayarkan tahun ini mencapai 90% dari utang. Jika Indonesia berani menghentikan utang baru dan mulai membayar cicilan, yaitu sebesar Rp50 triliun per tahun atau Rp1,1 triliun per minggu, maka utang pokok akan lunas sekitar 40 tahun.

“Jika yang dilunasi berikut dengan bunga berbunganya, maka kemungkinan utang baru lunas 100 tahun dari hari ini, yaitu tahun 2112,” tegasnya.

Mustar menilai disiplin penghematan anggaran sulit dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pasalnya, jika dibandingkan dengan total utang sejak 1945 hingga 2007, yang berjumlah Rp1.300 triliun atau Rp1,3 kuadriliun, maka utang yang dibuat SBY dalam lima tahun terakhir setara dengan 50 persen utang Indonesia selama 67 tahun.

“Jika dilihat dari pola hidup mewah pejabat seperti pernikahan Ibas-Aliya yang mencapai Rp40 miliar atau biaya rapat kabinet sebesar Rp30 miliar per tahun, serta pejabat maupun kader Partai Demokrat yang terlibat korupsi, maka sulit SBY sanggup disiplinkan penghematan besar-besaran di semua sektor,” pungkas Mustar. (HARIAN JOGJA/Wahyu Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya