SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Utang pemerintah pusat Indonesia hingga September 2009 tercatat sebesar US$ 165,76 miliar atau setara dengan Rp 1.604,69 triliun. Angka itu berarti menurun dibandingkan jumlah utang per akhir 2008 yang mencapai Rp 1.636,74 triliun.

Utang itu terdiri atas pinjaman US$ 65,42 miliar dan surat berharga US$ 100,33 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 5.401 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 30%.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Jumat (12/11). Hingga tahun 2009, terjadi kenaikan dalam penerbitan surat uang pemerintah pusat dari US$ 82,78 miliar di akhir 2008 menjadi US$,33 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir September 2009 adalah:

* Bilateral : US$ 43,15 miliar
* Multilateral: US$ 20 miliar
* Komersial : US$ 2,2 miliar
* Supplier : US$ 80 juta.

Secara jumlah utang Indonesia memang meningkat dari tahun ke tahun, namun secara rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.

Berikut catatan utang pemerintah pusat sejak tahun 2000 berikut rasio utangnya terhadap PDB:

* Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
* Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
* Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
* Tahun 2003: Rp 1.232,04 triliun (61%)
* Tahun 2004: Rp 1.299,50 triliun (57%)
* Tahun 2005: Rp 1.313,29 triliun (47%)
* Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
* Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
* Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
* September 2009: Rp 1.604,69 triliun (30%).

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya