SOLOPOS.COM - Pemilik Dapoer Enak Enik, pasangan Enik Setiyorini dan Donny Dwi Cahyono (istimewa)

Solopos.com, SOLO--Usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) sudah diakui sebagai salah satu penopang roda perekonomian bangsa.  Namun sayang pandemi Covid-19 ikut berdampak pada kinerja dan pertumbuhan UMKM. Banyak UMKM yang gulung tikar karena tak mampu bertahan diterjang badai pandemi.

Namun benarkah semua nasib UMKM demikian? Ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar. Di balik banyaknya UMKM yang kelimpungan didera pandemi, masih ada UMKM yang mampu bertahan bahkan terus tumbuh, salah satunya UMKM Dapoer Enak Enik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemilik Dapoer Enak Enik, merupakan pasangan suami istri yang pindah dari Jakarta ke Solo, Enik Setiyorini dan Donny Dwi Cahyono Dapur Enak Enik dibangun dari tekad keduanya untuk bisa mandiri. Menurut pemiliknya, usaha tersebut semula dari iseng dan setengah coba-coba.

“Setelah kami sekeluarga pindah dari Jakarta ke Solo ada beberapa usaha yang coba kami bangun. Saya pernah membuat warung bakso sebenarnya laris dan banyak pelanggan. Tapi saya kecapaian karena tidak bisa ditinggal. Padahal saya juga harus mengasuh anak yang masih kecil-kecil,”ujar Enik.

Kemudian Enik pun membuat makanan ringan keripik pisang dan kremes. Selain itu dia juga mencoba membuat sambal. Masing-masing diberi label Sambel Mertua Super, Kremes Khas Solo, Keripik Pisang Si Kephok. Untuk sambal, ada lima varian rasa yang diproduksi, yakni sambal suwir sapi, sambal, suwir ayam, sambal tuna, sambal cumi, dan sambal teri.

Semen Gresik Manfaatkan Bahan Bakar Alternatif Ramah Lingkungan

Perizinan Ibarat SIM

Saat memproduksi sambal, Enik mengaku semula hanya iseng dan coba-coba dengan memberikan sample kepada sejumlah temannya. Di luar dugaan teryata responsnya bagus.

“Permintaan terus bertambah. Kemudian saya semakin giat ikut kegiatan pameran dan bazar makanan. Dari sanalah saya mulai kenal dan digandeng oleh Dinas [Pemkot] . Saya banyak dibantu termasuk dalam mengurus perizinan,” ujarnya.

Perizinan, menurut Enik adalah salah hal penting dalam menjalankan usaha. “Menurut saya izin usaha itu sangat penting. Izin usaha itu ibaratnya seperti SIM [surat izin mengemudi] . Kalau kita sudah punya SIM pasti kita akan lebih tenang dan bisa kemana-kemana. Begitu juga izin usaha, kalau kita sudah punya peluang pasar kita akan semakin luas,” ujar Enik kepada Solopos.com, belum lama ini.

Wanita kelahiran 23 Oktober 1984 juga berbagi pengalaman saat mengurus izin usaha, Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). Menurutnya banyak proses dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin ini. Namun dengan ketekunan dan tekad, Enik berhasil mendapatkan izin tersebut.

Saat ini produk sambal Dapoer Enak Enik sudah beredar di sekitar 20 outlet toko. Enik pun punya target untuk memperluas pasar lagi dengan menambah outlet toko.

Dalam menjalankan usaha, Enik dibantu sang suami, Donny Dwi Cahyono. Jalan hidup seseorang terkadang memang tidak bisa ditebak. Mungkin banyak orang yang ingin mendapat karier bagus di perusahaan besar. Namun ada juga yang rela meninggalkan karier yang sudah mapan demi mandiri dan bebas menjalankan usaha. Hal itu juga dilakukan oleh Donny.

“Suami saya sudah berkarier selama 15 tahun di PT Astra Group dan punya kedudukan yang cukup tinggi di kantornya. Saat di Solo, dia pernah ingin bekerja di perusahaan orang juga. Tapi kemudian dibatalin gara-gara ada yang bilang, kamu itu sudah enak punya usaha kok mau jadi karyawan lagi,” jelas Enik.

Bertekad Mengembangkan Usaha Ibu Dengan Bollen Pisang Enny's

Terus Semangat

Kini Enik dan suami semakin semangat menjalankan usahanya meskipun di tengah pandemi.“Bagi saya kondisi pandemi saat ini tidak harus dirapati. Kita harus terus bergerak dan berusaha pasti akan ada jalan,”ujar Enik.

Dia pun tak khawatir usahanya memiliki saingan. Dia tidak keberatan bila ada orang lain yang ingin mencoba membuat sambal seperti dirinya.“Ada outlet yang hanya mau menerima sambal saya, tapi saya larang. Saya sarankan untuk tetap menerima sambal –sambal lain. Biarkan pembeli yang menuntukan pilihannya sendiri,” ujar Enik.

Dia pun yakin sambalnya akan tetap punya pangsa tersendiri dan tidak kehilangan pelanggan. Hal itu karena dia selalu menjaga kualitas produknya yang dibuat dari bahan-bahan pilihan dan telah melalui uji klinis dan kesehatan dari pihak-pihak berwenang. Apalagi usahanya pun telah memiliki izin resmi. Dia pun berharap produknya semakin dikenal luas tak hanya secara nasional tapi juga internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya