SOLOPOS.COM - General Manager (GM) Hotel Grand Mercure Solobaru, Djati A. Wijaya. (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Grup perhotelan Accor mengumumkan pembukaan Grand Mercure Solobaru. Hotel ini menjadi Grand Mercure pertama di Solo, Jawa Tengah, yang bergabung dengan jaringan empat properti Accor di Solo dengan merek The Royal Surakarta Heritage, Novotel, dan Ibis Styles.

Kini, hotel ini dipimpin General Manager (GM), Djati A. Wijaya. Nama baru Grand Mercure Solobaru dan GM baru berupaya membawa semangat baru bagi hotel terkemuka di Solobaru tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Djati mengakui rebrandring hotel tak mudah mengingat sebelumnya hotel tersebut menyandang nama lain dan kini masih dalam proses perubahan meskipun operasional tetap berjalan.

Rebranding agak rumit, ibarat orang ganti baju tetapi kaus dalam masih sama, baunya masih kecium. Kami membuat inovasi pendekatan ke tamu, misalnya information letter di kamar. Kami juga tidak menutup telinga dalam proses rebranding ini,” terang Djati saat berbincang dengan Solopos.com di Hotel Grand Mercure pada Kamis (26/1/2023).

Djati mengatakan dalam pendekatannya tak sedikit tamu yang memberikan kritik dan saran selama proses rebranding. Ia menyebut perubahan dilakukan baik dalam tim, penataan lokasi dan interior hingga suasana yang akan dibangun.

Perubahan itu di antaranya konsep kamar dengan kesan yang lebih baru termasuk modernisasi peralatan. Modernisasi misalnya pada perangkat internet protocol television (IPTV). Selain itu kecepatan WiFi hingga sistem pemesanan kamar juga dimodernisasi.

“Kami juga perbarui suasana, interior design kamar, lobby, ballroom, dll. Kami juga menjelaskan program membership dan loyalty guest kepada para tamu. Bagi tamu yang akan menginap juga dapat memesan melalui all.accor.com agar mendapat potongan harga. Hanya harus menjadi member dahulu,” ujar Djati.

Harga Bersaing

Grand Mercure cukup optimis dengan persingan harga. Apalagi jika produknya sudah terpenuhi atau pembaharuan interior dan lainnya sudah usai dia menegaskan tidak akan khawatir dengan persaingan harga itu.

Price war tidak begitu ketat selama saya lima bulan di sini. Saat ini kami hanya mencoba mengurangi gap dengan main competitor. Tetapi kalau nanti sudah fully renovated kami akan berani sejajar dengan level main competitor,” ujar Djati yang telah malang melintang membuka hotel baru di berbagai daerah di Indonesia.

Ia mengatakan di Soloraya, khususnya Solobaru dan Solo, semua pasar seperti pemerintahan, wisatawan, hingga perusahaan dapat menjadi target.

Sementara berkaitan dengan isu resesi, Djati mengatakan pihaknya membuat strategi memperkuat sistem penjualan terutama segmentasi mana yang paling besar pengaruhnya. “Apalagi ini tahun politik kami melihat KPU, Bawaslu, mana yang akan kami kelola,” kata Jati.

Selain itu pria yang juga pernah mengikuti pertukaran mahasiswa pada 1994 di Belanda ini berkomitmen Grand Mercure akan mendukung perekonomian dan pariwisata daerah. Utamanya UMKM yang dapat membantu penyediaan bahan baku hotel. Tetapi tak semua UMKM dapat menjadi klien mengingat banyak yang belum punya modal besar dan sistem yang sejalan dengan perhotelan.

Dia berharap dengan dibukanya pintu gerbang Indonesia untuk wisatawan China akan berpengaruh bagi bisnis perhotelan. Apalagi banyaknya infrastruktur di Soloraya yang diperbarui.



“Kami berharap semoga banyak tamu-tamu yang bisa stay di hotel kami, baik menginap, menggelar acara, meeting dan lainnya. Dengan begitu diharapkan Grand Mercure Solobaru dapat memberikan banyak kontribusi bagi masyarakat Solo dan Sukoharjo,” ujar Djati.

Grand Mercure Solobaru memiliki 348 kamar dan suite modern serta menawarkan berbagai pilihan kuliner dengan citra rasa Nusantara, Asia, dan Western. Hotel ini juga dilengkapi convention hall, meeting room, kolam renang infinity, pusat kebugaran, dan spa.

Djati menyebut rentang harga yang ditawarkan kepada tamu berkisar Rp800.000-Rp1,4 juta/malam tergantung tinggi rendahnya minat pengunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Awali Musim Tanam, Ribuan Petani Ikuti Tradisi Wiwit Tembakau di Temanggung

Awali Musim Tanam, Ribuan Petani Ikuti Tradisi Wiwit Tembakau di Temanggung
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Minggu, 5 Mei 2024 - 09:17 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga berdoa bersama saat tasyakuran memulai musim tembakau di alun-alun Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Antara/Anis Efizudin)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Ribuan petani di Kabupaten Temanggung mengikuti tradisi wiwit tanam tembakau di Alun-Alun Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Pada tradisi wiwit tanam tembakau tersebut para kelompok tani membawa bucu (tumpeng nasi gurih) beserta lauk-pauknya. Tradisi wiwit tanam tembakau ini diikuti oleh seluruh kelompok tani di wilayah Kabupaten Temanggung ada 700 kelompok tani dan yang hadir sekitar 7.000 orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tembakau merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung karena kontribusinya yang tinggi terhadap pendapatan para petani. Daerah basis tembakau di Kabupaten Temanggung tersebar di 13 kecamatan.

Koran Solopos

Tujuan dari wiwit tanam tembakau ini adalah untuk memanjatkan doa bersama agar seluruh rangkaian kegiatan pertembakauan sejak tanam sampai nanti panen hasilnya baik dan juga harganya semakin baik.

Warga melakukan kirab dengan membawa gunungan hasil bumi dan bibit tembakau saat tasyakuran memulai musim tembakau di Alun-alun Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Antara/Anis Efizudin)

 

Emagazine Solopos

Sejumlah warga menyantap makanan bersama saat tasyakuran memulai musim tembakau di Alun-alun Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Antara/Anis Efizudin)

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Roundup Kasus Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali hingga Pelaku Tertangkap

Roundup Kasus Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali hingga Pelaku Tertangkap
author
Anik Sulistyawati Minggu, 5 Mei 2024 - 09:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Bayu Handono. (Instagram @bayu.handono)

Solopos.com, BOYOLALI – Kasus pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga asal Boyolali menggegerkan warga Soloraya. Berikut roundup atau ulasan selengkapnya kasus tersebut hingga terduga pelaku ditangkap.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengusaha tembaga Boyolali ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Jumat (3/5/2024) pukul 21.00 WIB. Diduga ada beberapa barang miliknya yang hilang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Diketahui, korban atas nama Bayu Handono, 36, seorang pengusaha tembaga dari Tumang Cepogo. Ia tinggal sendirian di rumahnya Dukuh Kebonso, Kelurahan Pulisen, Kabupaten Boyolali.

Kades Cepogo, Mawardi, membenarkan korban adalah pengusaha tembaga di Cepogo. Korban masih memiliki alamat KTP di Dukuh Gunungsari RT 001 RW 015, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Koran Solopos

“Kesehariannya kalau pagi, dia memang memiliki usaha dari kerajinan logam. Tapi kalau sore atau malam kembali ke sini. Dia seorang diri karena orang tuanya ada di wilayah Kembangkuning, sehari-hari dengan masyarakat juga tidak ada masalah,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (4/5/2024).

Mawardi menilai korban merupakan sosok yang baik, ramah, dan mudah bergaul dengan masyarakat. Walau sudah tidak tinggal di Tumang, pada Rabu (1/5/2024) masih ikut gotong royong dengan tetangga sekitar.

Ia tidak tahu kondisi terakhir korban, akan tetapi berdasarkan keterangan polisi yang ia dapat, korban meninggal dunia dan ditemukan dalam kondisi tertelungkup.

Mawardi menjelaskan mobil korban terlihat masih ada, akan tetapi kendaraan roda dua milik Bayu tidak ada di Tumang atau pun di rumah korban.

Salah satu tetangga korban, Yovita Almi, menceritakan rekan korban telah mengirimkan pesan WhatsApp kepada korban tapi tidak dijawab, sehingga teman korban mendatanginya. Ia melihat teman korban menangis di depan rumah Bayu dan menghampirinya Di sana, diketahui Bayu meninggal dunia dengan kondisi jenazah sudah dalam posisi telungkup dan banyak darah.

“Kondisi darahnya sudah kering, sepertinya sudah lebih dari 24 jam. Luka enggak kelihatan, hanya kelihatan kakinya saja banyak darah. Ada bekas seretan dari ruang tengah ke dapur, mungkin Mas Bayu merangkak tapi enggak tahu,” terang dia.

Emagazine Solopos

Almi juga menjelaskan ia tidak tahu apakah korban selama ini memiliki masalah. Ia juga merasa tidak mendengar keributan apapun padahal biasanya bisa mendengar suara bersin dari rumah korban.

Ia mengatakan korban adalah orang yang selalu mengunci pintu gerbangnya dari dalam. Sehingga, setiap tetangga yang mau datang bakal bertanya via pesan WhatsApp terlebih dahulu keberadaannya. Sehingga, ia menilai agak aneh ketika dua hari atau sejak Kamis (2/5/2024) posisi pintu gerbangnya terbuka. Diketahui, kasus ini tengah ditangani oleh Polres Boyolali.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, menyampaikan Satreskrim Polres Boyolali telah melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki temuan pengusaha kerajijan tembaga yang meninggal diduga korban pembunuhan.

“Ada luka sayatan di leher. Korban tinggal seorang diri. Untuk hasil autopsi, kami masih menunggu,” kata Arif saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (4/5/2024).

Pemakaman

Isak tangis mewarnai prosesi pemakaman pengusaha tembaga asal Boyolali, Bayu Handono, di rumah duka Dukuh Tumang Gunungsari, Desa/Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (4/5/2024) petang.

Mobil ambulans pembawa jenazah Bayu Handono tiba di rumah duka sekitar pukul 17.33 WIB. Para pelayat kemudian bergantian menyalatkan jenazah.

Sekitar pukul 18.25 WIB, keranda jenazah Bayu diangkat dan dibawa keluar rumah. Lalu, pukul 18.35 WIB pelayat yang merupakan tetangga, teman, dan saudara melepas kepergian pria 36 tahun ke tempat peristirahatan terakhirnya di Kompleks Permakaman Kiai Ageng Rogosasi yang tepat berada di depan rumah duka.

Interaktif Solopos

Banyak para pelayat tidak dapat menyembunyikan kesedihan dan meneteskan air mata mereka saat pemakaman jenazah pengusaha tembaga Boyolali yang ditemukan meninggal bersimbah darah itu, bahkan salah satu anggota keluarga ada yang terduduk lemas dan menangis lalu dikuatkan.

Kades Cepogo, Mawardi, menceritakan keluarga sangat terpukul saat mendengar kabar Bayu Handono meninggal dunia. Kabar diterima keluarga pada Jumat (3/5/2024) pukul 21.00 WIB lebih.

“Keluarga juga dibawa ke lokasi kejadian dan diberitahu kalau Mas Bayu sudah meninggal, seluruh keluarganya shock. Mas Bayu anak pertama dari dua bersaudara,” kata dia.

Ia menjelaskan kedua orang tua Bayu hidup di desa sebelah yaitu Kembangkuning. Di Tumang Gunungsari ia juga memiliki rumah sendiri dan masih ber-KTP di Desa Cepogo.

Kades Mawardi juga menjelaskan sehari-harinya pukul 08.00 WIB semasa hidup Bayu ke Desa Cepogo untuk mengurus pekerjaan dan bersosialisasi dengan para tetangga. Saat malam, Bayu lebih banyak beraktivitas di rumahnya di Kebonso, Pulisen, Kecamatan/Kabupaten Boyolali.

“Dia ke sini kalau di luar siang hari pas malam Minggu seperti ini karena biasanya ada pertemuan RT dan Karang Taruna,” jelasnya.

Mawardi mengenal Bayu sebagai sosok yang ramah dan supel. Ia juga menjelaskan pada Rabu (1/5/2024), Bayu Handono masih bergotong royong ke tempat tetangga. Lalu, pada Kamis (2/5/2024) siang diketahui Bayu masih mengecek pekerjaan kerajinan tembaga.



“Dia juga seorang pengusaha kerajinan tembaga, dia mengecek di bengkelnya di Tumang Tegalrejo,” ujar dia ditemui di sekitar rumah duka.

Sementara itu, paman korban, Marsudi, mengungkapkan ia mendampingi proses autopsi jasad Bayu Handono di RS Bhayangkara Solo. Ia menjelaskan autopsi dilaksanakan selama 2 jam dari pukul 14.30 WIB–16.30 WIB.

“Hasil autopsi menunggu, kami hanya mengantar ibu korban,” jelas dia.

Ia mengungkapkan keluarga tidak memiliki tanda-tanda khusus sebelum Bayu Handono meninggal dunia. “Baik-baik saja, orang Mas Bayu baru saja pulang liburan dari Eropa. Pulangnya kalau enggak salah Minggu pekan kemarin. Kami dari keluarga meminta kasus ini diusut tuntas, harapannya pelaku dihukum seberat-beratnya,” harap dia.

Pelaku Ditangkap

Pembunuh pengusaha kerajinan tembaga asal Boyolali akhirnya ditangkap pihak kepolisian pada Sabtu (4/5/2024) malam.

Informasi terkait penangkapan terduga pelaku diunggah di akun media sosial Instagram milik Tim Jatanras Polda Jateng Ekswil Soloraya @macan.bengawan pada Sabtu tengah malam.

“Tim Jatanras Polda Jateng Ekswill Soloraya bersama dengan Tim Resmob Polres Boyolali telah berhasil meringkus pelaku pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan di wilayah hukum Polres Boyolali,” tulis dalam takarir seperti yang dikutip Solopos.com, Minggu (5/5/2024).

Dalam takarir juga dijelaskan, tidak lebih dari 24 jam pelaku berhasil diamankan di daerah Solo oleh tim gabungan beserta barang buktinya. Saat ini pelaku telah diamankan di Polres Boyolali.

Dalam video terlihat terduga pelaku seorang laki-laki memakai baju abu-abu. Belum diketahui identitas terduga pelaku. Untuk identitas, kronologi penangkapan, potensi adanya pelaku lain, dan motif pelaku masih menunggu keterangan resmi dari kepolisian.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengonfirmasi kabar penangkapan pelaku pembunuhan tersebut.

“Sudah [ditangkap],” jawab Petrus dalam pesan singkat kepada Solopos.com, Minggu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Meriah, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan Beragam Budaya Masyarakat

Meriah, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan Beragam Budaya Masyarakat
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Minggu, 5 Mei 2024 - 09:00 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan penampilan peserta berkostum tema burung Elang Jawa dalam parade Semarang Night Carnival bertajuk Niscala (kuat dan kokoh) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Warga menyaksikan penampilan peserta berbagai berkostum karnaval  dalam parade Semarang Night Carnival (SNC) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024).

Pergelaran Semarang Night Carnival 2024 yang mengangkat tema Niscala memadukan beragam unsur kebudayaan masyarakat, seperti Warak Ngendog, Elang Jawa, Barongsai, dan Sesaji Rewanda.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tema parade festival kesenian dan budaya dalam rangkaian perayaan HUT ke-477 Kota Semarang itu mengangkat tentang perpaduan akulturasi budaya yang suci dengan semangat yang kokoh di Kota Semarang.

Arak-arakan SNC dilepas oleh Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu  dimulai dari halaman Balai Kota Semarang, kemudian melewati Jalan Pandanaran,dan berakhir di Lapangan Pancasila Simpang Lima.

Koran Solopos

Masyarakat juga tumpah ruah di sepanjang rute yang dilalui oleh defile SNC 2024 untuk menonton, sembari mengabadikan gambar kegiatan budaya yang hanya digelar setahun sekali itu.

SNC 2024 menampilkan berbagai kostum unik yang dibawakan oleh berbagai elemen, seperti siswa, mahasiswa, hingga komunitas.

Peserta karnaval memakai lensa kontak menyerupai mata naga saat mengikuti parade Semarang Night Carnival bertajuk Niscala (kuat dan kokoh) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Antara/Aji Styawan)

Emagazine Solopos

 

Peserta berkostum tema barongsai saat mengikuti parade Semarang Night Carnival bertajuk Niscala (kuat dan kokoh) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Antara/Aji Styawan)

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories