SOLOPOS.COM - Ribuan anak membawakan Tari Indonesiaku di Alun Alun Karanganyar, Minggu (18/11/2012). Kegiatan dalam puncak peringatan Hari Jadi ke-95 Kabupaten Karanganyar itu berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia sebagai tarian dengan jumlah penari terbanyak yakni 4.270 orang. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


Ribuan anak membawakan Tari Indonesiaku di Alun Alun Karanganyar, Minggu (18/11/2012). Kegiatan dalam puncak peringatan Hari Jadi ke-95 Kabupaten Karanganyar itu berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia sebagai tarian dengan jumlah penari terbanyak yakni 4.270 orang. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Raut muka Linda, 14, tampak ceria. Sambil berkumpul dan bercengkerama dengan beberapa temannya. Linda memakai kostum penari bali lengkap dengan kain khas Pulau Dewata bewarna kuning keemasan. Sesekali, dia dan teman-temannya bahu-membahu saling membenahi kostum yang dipakainya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Linda adalah salah satu penari yang menyuguhkan tari kontemporer bertemakan Tari Indonesiaku karya Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-95 Kabupaten Karanganyar di Alun-Alun Karanganyar.

Ekspedisi Mudik 2024

Pagi itu, Minggu (18/11/2012) sekitar pukul 10.00 WIB, sebanyak 4.270 penari berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri).  Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan pengurus Muri kepada Rina Iriani, SR sebagai pemrakarsa dan penyelenggara tari dengan penari terbanyak

Pagelaran tari tersebut dibuka langsung oleh Rina Iriani SR yang menyanyikan tembang Jawa, Pangkur. Sementara para penari berlari memasuki area Alun-Alun Karanganyar. Mereka membentuk barisan yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Sementara puluhan penari yang memakai pakaian adat Indonesia membentuk barisan di atas panggung.

Para peserta memakai kostum busana adat dari berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, para penari lainnya ada yang memakai kostum bewarna-warni lengkap dengan aksesori sehingga tampah meriah.

“Kostum pakaian adat dari kelompok kesenian Lesung Nusantara,” katanya saat ditemui Solopos.com, Minggu pagi.

Linda menuturkan para penari itu merupakan murid sekolah dari jenjang SD-SMA di Bumi Intanpari. Setiap sekolah mengirimkan utusan sebanyak 50-70 murid untuk digembleng sebagai penari. Mereka berlatih selama satu bulan untuk menyuguhkan karya tari tersebut.  Sementara koordinator kelompok musik Lesung Nusantara, Sri Murni Pujiastuti, menjelaskan pagelaran Tari Indonesiaku merupakan representasi dari Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan adat istiadat. Lagu daerah yang dinyanyikan sebanyak 12 lagu yang dilantunkan secara bergantian.

Sebenarnya, kelompok kesenian Lesung Nusantara yang mempunyai ratusan penari kerap menyuguhkan karya tari itu di beberapa event nasional yang digelar di Karanganyar. Karena jumlah penari bertambah hingga ribuan maka mereka berlatih bersama-sama secara rutin. “Gerakan koreografinya sederhana jadi mudah dihafal para penari yang mayoritas siswa SD dan SMP,” jelasnya.

Sementara, Rina Iriani SR menambahkan konsep Tari Indonesiaku menonjolkan keistimewaan bangsa Indonesia yang mempunyai semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, koreografi tari yang dikombinasikan dengan lagu daerah merupakan representasi Negara Kesatuan Rakyat Indonesia (NKRI).

Bony Eko Wicaksono/JIBI/SOLOPOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya