SOLOPOS.COM - Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong. (Solopos.com-Crisna Canis Cara)

Solopos.com, SOLO—Kelompok suporter pendukung Persis Solo, Pasoepati, menentang keras wacana penghapusan degradasi pada kompetisi musim 2021.

Mereka menilai semangat persaingan yang dijunjung dalam olahraga bakal hilang jika ide tersebut digolkan. Selain itu Pasoepati khawatir kualitas pertandingan bakal menurun jauh sehingga tak menarik ditonton.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Pasoepati, Maryadi Gondrong, menyayangkan munculnya gagasan kompetisi tanpa degradasi di Liga 1 maupun Liga 2. Menurut Gondrong, liga tanpa degradasi sama saja mengebiri ruh kompetisi.

Baca Juga: Wacana Liga 1 2021 Tanpa Degradasi, Save Our Soccer Galang Petisi

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menilai klub-klub tanpa ambisi juara hanya akan cari aman sehingga berpotensi mengorbankan mutu pertandingan. “Kompetisi jadi tidak menarik, tidak sehat. Ini kompetisi atau tarkam?” ujar Gondrong saat dihubungi Solopos.com, Senin (10/5/2021).

Gondrong mengatakan kompetisi tanpa degradasi juga berpotensi memicu sepak bola “akal-akalan” yang rawan pelanggaran seperti pengaturan skor. Dia mendesak PSSI membuka nama klub yang dikabarkan mendorong penghapusan degradasi agar ada transparansi dalam pengambilan kebijakan ke depan.

“Wacana ini siapa sebenarnya yang membuat, apakah PSSI atau memang klub-klub yang notabene dananya baru seret itu,” ujar Gondrong.

Baca Juga: Liga 1 2021 Tanpa Degradasi, Ini 4 Alasan PSSI

 

Persis Terdampak

Tokoh Pasoepati, Aulia Haryo Suryo, mengatakan promosi dan degradasi merupakan satu paket dalam sebuah kompetisi. Rio, sapaan akrabnya, berharap PSSI bisa bijak memutuskan dalam Kongres 29 Mei 2021.

“Baik Liga 1 dan Liga 2 mestinya tetap ada degradasi. Liga tanpa degradasi adalah sebuah kemunduran,” ujar Presiden Pasoepati periode 2018-2020 itu.

Sementara itu tokoh Pasoepati Pasar Kliwon, Yudhi Winarno, menilai PSSI mestinya tak mengambil jalan pintas untuk menyikapi kondisi klub yang tengah terdampak pandemi Covid-19. Alih-alih mengakomodasi usulan kompetisi tanpa degradasi, Yudhi menyebut PSSI mestinya memberikan tambahan subsidi bagi para klub.

Baca Juga: Hapus Degradasi Liga 1 2021, PSSI Siap Di-Bully

“Di masa pandemi praktis pendapatan utama klub hanya dari sponsorship, PSSI perlu menambah bantuan dana. Selain itu PSSI perlu segera memberi kepastian jadwal kompetisi sehingga tim dapat leluasa mencari sponsor.”

Wacana penghapusan degradasi di Liga 1 sendiri berpotensi berdampak pada Persis Solo yang bermain di Liga 2. Jika gagasan itu terealisasi, jatah promosi ke Liga 1 musim depan bakal berkurang dari tiga menjadi dua kursi. Persis sendiri memberi sinyal mengikuti regulasi apapun yang ditetapkan PSSI.

“Kami ikut regulasi saja. Kalau sekarang tinggal dua [jatah promosi], kami justru lebih semangat,” ujar bos Persis, Kevin Nugroho.

Suporter Manchester United Demo, Calon Sponsor Batalkan Rp3,9 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya