SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Instagram)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, FX hadi Rudyatmo, menyebut pembangunan RS Darurat Covid-19 sangat penting mengingat kapasitas ratusan ruang isolasi RS di Kota Bengawan sudah penuh. Dia pun mengusulkan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk menjadikan Asrama Haji Donohudan sebagai RS Darurat Covid-19.

Menurut Rudy, saat ini sangat penting menyediakan RS darurat Covid-19 di Jawa Tengah. Tempat ini sangat penting untuk membantu penanganan demi memutus rantai persebaran Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Makanya harus ada tindakan membikin RS darurat. Sebanyak 800-an warga isolasi mandiri di rumah, mereka belum tentu disiplin. Kalau enggak disiapkan RS darurat, enggak akan memutus rantai persebaran virus penyebab Covid-19,” jelasnya kepada wartawan, Rabu (2/12/2020).

Mobil Dihantam KA di Gemolong Sragen, Sopirnya Belum Lama Bisa Nyetir

Ekspedisi Mudik 2024

3 Kali Usul

Rudy mengaku sudah tiga kali mengusulkan agar Asrama Haji Donohudan dijadikan RS darurat Covid-19. Namun, sampai saat ini belum ada jawaban terkait usulan tersebut.

“Saya mengusulkan Asrama Haji Donohudan jadi RS darurat untuk isolasi pasien asimtomatik. Tapi, sudah tiga kali mengirim surat belum ada jawaban,” kata dia.

Rudy mengatakan Asrama Haji Donohudan saat ini tidak digunakan. Sehingga, sangat cocok dijadikan RS darurat mengingat fasilitas yang tersedia.

Menurutnya isolasi mandiri di rumah yang dilakukan pasien Covid-19 kategori asimptomatik sangat berpotensi menularkan kembali kepada keluarga serumah. Belum lagi kepada tetangga.

Habib Rizieq Minta Maaf

Dibuat Seperti Wisma Atlet

Itulah sebabnya Rudy meminta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mempertimbangkan usulan itu. Ihwal anggaran logistik dan pelengkapnya, Rudy menyebut bisa disokong enam kabupaten/kota di Soloraya.

Ia mengatakan kapasitas Asrama Haji Donohudan yang mencapai 10.000 orang bisa digunakan apabila terjadi lonjakan kasus.

“Kalau diizinkan, ya, diubah seperti Wisma Atlet untuk merawat penderita asimtomatik. Kalau pun nantinya penuh lagi, kami bisa mengubah Solo Techno Park (STP) jadi RS darurat juga sebagai cadangan. Untuk tenaga kesehatan atau sukarelawan bisa merekrut. Soal gaji tentu enggak jadi masalah karena ada dana darurat. Anggaran sangat cukup. Kami saja menganggarkan untuk rapid test anak sekolah. Cuma memang nakesnya yang perlu ditambah,” ungkap Rudy.

Pria Gangguan Jiwa di Kemusu Boyolali Ini 5 Tahun Dipasung di Rumah

Rudy menambahkan dari catatan Satgas Penanganan Covid-19 hingga Rabu (2/12/2020) jumlah warga Solo yang menjalani rawat inap karena terpapar Covid-19 mencapai 192 orang. Sedangkan yang menjalani isolasi mendiri berjumlah 803 orang. Dari kapasitas total RS rujukan yang hanya 320, sebanyak 192 di antaranya sudah dipakai warga Solo.

Saat ini kapasitas ruang isolasi sejumlah RS di Solo sudah penuh karena juga menerima pasien rujukan dari luar kota.

“RS Solo sudah penuh karena menerima rujukan dari luar kota, minimal 6 kabupaten/kota di Soloraya itu mengirim ke sini,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya