SOLOPOS.COM - Ustaz Yusuf Mansur saat menerima kedatangan puluhan leader Paytren di Tangerang, Minggu (16/1/2022). (IG anwarsani_daqu)

Solopos.com, JAKARTA — Ustaz Yusuf Mansur menegaskan dirinya tidak akan berhenti menggalang investasi. Ia menyebut apa yang dilakukannya adalah demi kemandirian umat.

Ucapan itu ia sampaikan di hadapan puluhan karyawan Paytren yang datang ke Institut Darul Quran, Tangerang sebagaimana dibagikan Rektor Darul Quran Institute, Anwar Sani di akun Instagramnya, @anwarsani_daqu, Minggu (16/1/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Saya masih bertahan dengan narasi-narasi besar, karena seperti yang saya ajarkan, sekali kita jatuhin omongan, jangan dipatahin. Apapun kejadiannya, seperti apapun peristiwa dan kesulitannya,” ujar Yusuf Mansur seperti dikutip Solopos.com, Selasa (18/1/2022).

Baca Juga: Wow, Pebisnis Ini Sedekah Perusahaan kepada Ustaz Yusuf Mansur

Berbagai ujian yang datang, ujar dia, harus menjadikan setiap orang matang. Yusuf Mansur mengajak seluruh karyawan Paytren untuk bergembira.

“Saya dan kita semua harusnya stabil, karena Allah SWT bilang ‘bergembiralah’, wabasyiris shabirin, kan begitu, ‘udah gembira-gembira aja’. Itu yang membuat saya masih mikirin yang lain,” lanjutnya.

Yusuf Mansur menegaskan berbagai gugatan yang datang kepada dirinya beberapa waktu terakhir tidak membuatnya goyah. Justru semua itu membuatnya semakin bersemangat.

“Ndak ada lho yang berubah dari saya, kecuali berat badan. Ibu Bapak dan saudara-saudara di Paytren, terima kasih banyak sudah ke sini, teman-teman ke sini saja merupakan obat bagi saya,” katanya.

Baca Juga: Sedekah Perusahaan ke Yusuf Mansur, Pengusaha Ini Mengaku Kecewa

Berdasarkan kabar yang beredar, kini Paytren sedang terpuruk. Setelah melejit pada tahun 2017, bisnis Paytren mengalami masa suram. Sejumlah karyawan berencana menggugat karena belum mendapat gaji.

“Saya sekarang sedang dirumahkan. Ada banyak yang dirumahkan sampai bikin grup di WA. Saya pasti nuntut, gaji saya belum dibayar. Sudah pengaduan ke Disnaker, sudah bipartit. Tapi ya begitu,” kata salah satu karyawan PT VSI, Isaf kepada wartawan Sudarso Arief Bakuama.

Menurutnya, saat ini omzet perusahaan berkurang sangat banyak. Pengguna Paytren tidak bertambah karena produk e-money banyak pesaing.

“Saya bekerja sejak 8 Juli 2013 dan sekarang posisinya dirumahkan. Saya sebenarnya minta PHK tapi ada statement dari kantor ‘gak ada uang’, karena PHK sebelumnya pun belum dibayar,” katanya.

Bersama sejumlah karyawan Paytren lainnya, Isaf berencana menggugat dai kondang itu. “Gaji saya belum dibayar. Saya ya pasti nuntut, sudah pengaduan ke Disnaker, sudah bipartit juga. Tapi ya gitu-gitu aja,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya