SOLOPOS.COM - Para jemaah saat mengikuti kajian Ustaz Yusuf Mansur di Hongkong pada 21 September 2014. Kajian tersebut diisi penawaran investasi tabung tanah. (Istimewa)

Solopos.com, TANGERANG — Salah satu investasi Ustaz Yusuf Mansur yang kini digugat jemaah adalah investasi nabung tanah.

Sejumlah investor menggugat Yusuf Mansur di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang. Yusuf Mansur menolak mediasi dan memilih melanjutkan persidangan hingga selesai.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti apa investasi tabung tanah itu? Berikut informasi yang dihimpun Solopos.com dari sejumlah sumber.

Investasi nabung tanah itu sebagian besar diikuti oleh para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Hongkong. Diprediksi, investasi juga diikuti TKI yang bekerja di sejumlah negara lainnya seperti Malaysia, Taiwan, Korea Selatan dan Jepang.

Baca Juga: Investasi Yusuf Mansur Dituding Bodong, Apa Saja?

Solopos.com mendapatkan dokumen brosur penawaran investasi tabung tanah yang digalang Yusuf Mansur pada 2014.

investasi tabung tanah Yusuf Mansur
Ustaz Yusuf Mansur dan istrinya Siti Maimunah saat mengisi kajian di depan para TKW Hongkong pada 21 September 2014. (Istimewa)

Brosur tersebut memuat uraian dari Yusuf Mansur mengenai latar belakang ide, tata cara pendaftaran, nilai investasi hingga nomor rekening yang dipakai untuk mentransfer uang bagi yang berminat ikut investasi.

Dikutip Solopos.com dari brosur tersebut, Yusuf Mansur menawarkan tanah seluas 3.000 m2 di Ketapang, Tangerang, Banten agar dibeli oleh jemaah. Lokasi tanah tersebut tak jauh dari Pondok Pesantren Daarul Quran yang diasuh Yusuf Mansur.

Menurutnya, jika ada 3.000 jemaah maka masing-masing cukup membeli 1m2 dengan harga Rp2 juta sehingga semua sudah memiliki hak atas tanah tersebut.

Baca Juga: Investasi Dituding Bodong, Ini Kata Ustaz Yusuf Mansur

“Saya sih berharap ini menjadi pelajaran utama, selebihnya nanti jangan ada yang duitnya sia-sia, tidak jadi sesuatu hal, haruslah jadi sesuatu. Pulang dari Hongkong bisa dicairkan, bisa jadi pengusaha dan macem-macem. Insyaallah semoga Allah ridha, aamiin,” ujar Yusuf Mansur sebagaimana dikutip dari brosur penawaran investasi tersebut.

brosur investasi tabung tanah Yusuf Mansur
Salah satu brosur investasi tabung tanah yang digagas Ustaz Yusuf Mansur. (Istimewa)

Dari brosur tersebut diketahui, tata cara pendaftaran, proses transfer, dan konfirmasi pembayaran melalui situs www.paytren.co.id.

Salah satu tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong, Miaristi, mengakui dirinya ikut dalam acara presentasi tabung tanah Yusuf Mansur di Southern Sport Centre, Wangcai, Hongkong pada 21 September 2014.

Baca Juga: Miris, Umrah Batal Gara-Gara Investasi ke Yusuf Mansur Menguap

Namun dirinya tidak ikut investasi karena pada saat itu dirinya sedang mempertanyakan akun Paytrennya yang tidak bisa digunakan. Pada saat yang sama, dirinya juga sudah merasakan kejanggalan terkait investasi Condotel Moyavidi di Sleman, DIY.

“Meskipun saya hadir tapi saya tidak ikut investasi. Tema tausiyahnya Keajaiban Shalawat tapi isinya promosi tabung tanah. Saya kan ikut VSI (Paytren) dan Moyavidi. Karena saya belum dapat kejelasan tentang hak saya sertifikat Moyavidi. Ada keanehan, tidak jelas. Jadi saya tidak ikut investasi tabung tanah,” ujar Miaristi melalui telepon, Selasa (8/3/2022).

TKW lainnya, Surati asal Gunungkidul, DIY, mengatakan dirinya tertarik ikut investasi tabung tanah karena tergiur oleh ceramah Yusuf Mansur.

Baca Juga: Zaini Mustofa Banjir Aduan Terkait Investasi Yusuf Mansur

Dalam ceramahnya Yusuf Mansur mengatakan bahwa mereka tidak selamanya jadi TKW di Hongkong. Karena itu, kata Surati, menurut Yusuf Mansur para TKW harus melakukan investasi agar sepulang kembali ke Tanah Air mereka sudah punya aset yang menghasilkan.

“Jadi saya mikirnya setelah ikut investasi pas pulang ke Indonesia sudah punya hasil. Tapi ternyata tidak ada kabar sama sekali. Semua nomor telepon yang digunakan tim Yusuf Mansur saat itu sudah mati semua,” ujar salah satu TKW yang turut menggugat ke PN Tangerang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya