SOLOPOS.COM - Ketua Yayasan Pelita Lima Pilar, Ustaz Tabrani Sabirin

Solopos.com, JAKARTA —  PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) milik Ustaz Yusuf Mansur mengabaikan undangan perundingan bipartit 14 karyawan Paytren terkait gaji mereka yang tidak dibayarkan berbulan-bulan setelah mereka dirumahkan.

Ketua Yayasan Pelita Lima Pilar, Ustaz Tabrani Syabirin menilai ketidakhadiran PT VSI itu sejalan dengan perilaku Yusuf Mansur yang sering mengabaikan tuntutan para investor untuk program-program investasinya yang lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada faktor genetik. Dalam diri Yusuf Mansur itu ada 80 %-nya gen berbohong. Jadi 20 tahun kiprah Yusuf Mansur berdakwah, sekitar 80 %-nya itu kebohongan dan terkuak sekarang,” ujar Tabrani dalam salah satu videonya di kanal Youtube Rumongso Channel, Jumat (15/4/2022).

Baca Juga: Ustaz Tabrani: Yusuf Mansur Playing Victim & Zalimi Umat!

Yayasan Pelita Lima Pilar bergerak mengadvokasi para korban ketidakadilan. Salah satu yang diadvokasi adalah mereka yang mengaku menjadi korban dalam sejumlah investasi milik Ustaz Yusuf Mansur.

Terkait tudingan Yusuf Mansur berbohong, Tabrani mempersilakan kepada masyarakat untuk mencermati jejak digital yang banyak ditemukan di internet, terkait dengan sepak terjang Yusuf Mansur.

Tabrani mencontohkan, ada salah satu pernyataan Yusuf Mansur di kanal Youtube Daqu Channel bahwa dirinya tahun 2005 sudah punya beberapa mobil Alphard yang tergolong mobil mewah. Namun dalam pernyataan di kanal Youtube  TVOneNews, Yusuf Mansur mengaku hingga tahun 2005 rumahnya masih berlantai tanah.

Baca Juga: Puspo Wardoyo: Sedekah & Investasi Yusuf Mansur Rugikan Umat

Lalu, ujar dia, ada rekaman pernyataan istri Yusuf Mansur yakni Siti Maimunah yang menyebut tahun 2005 suaminya masih dikejar-kejar utang. Rekaman tersebut ditemukan dalam video yang diunggah kanal Youtube Daqu Channel.

“Bayangkan saja, tahunnya sama 2005 tapi keadaannya berbeda-beda. Dan itu ada rekamannya, jadi jejak digital tidak bisa bohong. Lalu mana yang benar, tahun 2005 itu rumahnya masih berlantai tanah atau sudah punya beberapa mobil Alphard? Kalau punya mobil Alphard masak lantai rumahnya masih tanah? Di mana logikanya?” ujar salah satu pengurus di PP Muhammadiyah ini.

Menurut dosen di UIN Jakarta ini, orang yang punya bakat bohong akan terus berbohong untuk menutupi setiap kebohongannya sampai dia tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya merupakan kebohongan.

“Dia akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Dan begitu seterusnya sampai-sampai dia tidak sadar bahwa apa yang dikatakannya itu merupakan sebuah kebohongannya, saking biasanya berbohong. Mari kita cermati bersama,” ujarnya.

Baca Juga: Puspo Wardoyo: Saya Mendapat Berkah dari Membantu Korban Yusuf Mansur

Pernyataan bahwa Yusuf Mansur sering berbohong juga pernah diungkapkan pengusaha nasional, Puspo Wardoyo. Pemilik Wong Solo Group itu mengaku sudah berinteraksi dengan Yusuf Mansur sejak tahun 2005. Ia pula yang membawa Yusuf Mansur ke stasiun televisi hingga kemudian terkenal seperti sekarang ini.

“Saya kira sekitar 97% dari cerita-cerita keajaiban sedekah Yusuf Mansur itu fiktif. Omongannya itu bohong semua. Pandai sekali dia berbohong,” ujar Puspo Wardoyo dalam sebuah wawancara dengan Sudarso Arief Bakuama dan diunggah di kanal Youtube Thayyibah Channel.

Puspo mengaku berulang kali menemui kejadian orang yang terkena tipu oleh Yusuf Mansur. Bahkan, ia pun membantu banyak orang yang menjadi korban janji dari dai yang tinggal di Ketapang, Tangerang, Banten itu.

Baca Juga: Ngaku Jadi Korban Pertama Yusuf Mansur, Ini Sosok Puspo Wardoyo

“Tahun 2015 itu sudah 100-an orang yang mengadu ke saya karena dibohongi Yusuf Mansur. Sudah saya sampaikan juga ke dia agar semua diselesaikan. Katanya mau diselesaikan, tapi ya bohong semua kan?” lanjut dia.

Wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama yang juga berinteraksi dengan Yusuf Mansur sejak sebelum tahun 2015 menyatakan hal serupa. Menurutnya, ia sering berurusan dengan Yusuf Mansur. Kesimpulannya, kata dia, banyak yang tidak sesuai antara pernyataan dan tindakan dari dai bernama kecil Jam’an Nurchotib Mansur itu.

“Banyak banget kebohongannya, sampai tak terhitung. Misalnya soal katanya saya meminta agar dia mencabut laporan di Bareskrim Polri itu bohong. Saya tidak pernah meminta, tahu-tahu dia sendiri yang mencabut laporannya. Soal katanya dia selalu datang ke kepolisian atau pengadilan, faktanya dia tidak pernah datang. Dia hanya datang ke polisi jika dirinya yang dicatut namanya. Contohnya kasus perumahan syariah di Jawa Timur, itu benar-benar memang dia dicatut. Nah yang seperti itu dia mau datang. Tapi kalau dia yang dilaporkan, tak pernah mau datang. Ujung-ujungnya minta damai. Saya beberapa kali mendampingi orang yang menjadi korban dan akhirnya damai,” kata wartawan yang pernah dilaporkan Yusuf Mansur ke Bareskrim Polri atas tuduhan pencemaran nama baik ini.

Baca Juga: Puspo Wardoyo: Saya Korban Pertama Yusuf Mansur

Solopos.com mengirimkan video tentang pernyataan Ustaz Tabrani ke Ustaz Yusuf Mansur sekaligus meminta konfirmasi, Kamis (15/4/2022). Namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari dai kondang tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, undangan bipartit 14 karyawan Paytren kepada PT VSI milik Yusuf Mansur tidak mendapat respons. Mereka mengajukan undangan kedua, Jumat (15/4/2022).

Jika undangan tersebut kembali tidak direspons para karyawan yang dirumahkan tanpa digaji itu akan mengajukan gugatan tripartit melibatkan Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kota Bandung di mana kantor Paytren tersebut berada. Jika upaya itu juga gagal, mereka bakal membawa kasus tersebut ke pengadilan hubungan industrial (PHI) di Bandung, Jawa Barat.



Baca Juga: Karyawan Paytren Gugat Bipartit Ustaz Yusuf Mansur, Begini Tahapannya

“Undangan tidak direspons dan tidak memenuhi. Maka paling lama Jumat (15/4/2022) saya akan melayangkan undangan kedua untuk bipartit. Kalau undangan kedua ini tidak datang juga maka langsung saya minta tripartit ke Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Kota Bandung,” ujar Zaini melalui Whatsapp.

Zaini menambahkan, diabaikannya undangan bipartit tidak membuat perjuangan para karyawan kendur. Justru kian getol untuk melangkah mengingat apa yang dilakukan perusahaan milik Yusuf Mansur itu dianggap sebagai kezaliman.

14 Karyawan Paytren menggugat bipartit Ustaz Yusuf Mansur
14 Karyawan Paytren resmi menggugat bipartit PT VSI milik Ustaz Yusuf Mansur. (Istimewa)

“Dengan tidak datangnya PT VSI bukan membuat kami kendur untuk memperjuangkan keadilan para karyawan. Kami insyaallah akan lebih giat dan semangat lagi menuntut keadilan buat kaum yang terzalimi. Jika tripartit gagal baru kami masukkan gugatan ke pengadilan,” ujar salah satu korban investasi batu bara yang digalang Ustaz Yusuf Mansur pada tahun 2009 itu.

Baca Juga: Yusuf Mansur, Paytren dan Mimpi Membeli Indonesia

Pemilik Paytren, Ustaz Yusuf Mansur meminta para karyawan yang tidak kerasan di perusahaannya, PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) untuk keluar secara baik-baik.

Ustaz Yusuf Mansur tidak suka dengan perilaku sejumlah karyawan yang bersuara ke mana-mana dan menjelek-jelekkan Paytren.

“Anda gak mampu bertahan di Paytren, enggak apa-apa. Tapi keluarlah dengan baik-baik. Kenapa? Eh jaga-jaga kalau saya jadi Presiden 2024, masak lu musuhin gua hahaha,” ujar Yusuf Mansur dalam video sambutan berjudul Ustaz Yusuf Mansur pada Acara Sewindu PayTren yang diunggah kanal Youtube Paytren Official pada 26 Agustus 2021.

paytren RIbuan TKW ikut investasi Yusuf Mansur
Salah satu pamflet investasi Paytren Ustaz Yusuf Mansur (Istimewa)

“Kalau mau keluar, keluar baik-baik gakpapa, namanya orang mau makan. ‘Pak Ustaz saya mau izin ke multilevel lain, Pak Ustaz saya mau ke direct selling lain. Kenapa? Saya perlu makan’. Ya enggak papa. Keluarlah baik-baik, jaga-jaga kalau nanti Yusuf Mansur jadi presiden, ngomongin Yusuf Mansur kan malu,” lanjut Yusuf Mansur sembari terkekeh.

Baca Juga: Ribuan Member Paytren Ikut Umrah Merdeka Yusuf Mansur, Apa Kabarnya?

Yusuf Mansur mengingatkan dalam hidup selalu ada pasang surut. Termasuk juga dalam hal bisnis, selalu ada kondisi baik dan kondisi buruk. Sehingga, ia mengimbau para karyawan Paytren untuk menguatkan mental menghadapi kondisi bisnis yang kurang baik, apalagi saat dihantam pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.

“Ini siklus. Kita wangi ntar bau, kita sukses ntar gagal, kita maju ntar mundur. Udah ini mah siklus. Yang kita butuhkan kita strong,” tandas Yusuf Mansur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya