SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Ustaz Evie Effendi diperiksa polisi terkait ceramahnya yang mengundang kontroversi. Dalam ceramahnya, Evie Effendi menyebut Nabi Muhammad pernah sesat. Pernyataan Evie Efffendi menukil Surat Ad-Dhuhaa Ayat 7 Alquran dan menyebut "Muhammad sesat sebelum datangnya petunjuk.</p><p>Bahkan Evie Effendi menyebut Maulid Nabi sebenarnya adalah memperingati kesesatan Muhammad.</p><p>Ceramah Evie Effendi menimbulkan kontroversi yang kemudian diluruskan oleh <a href="http://news.solopos.com/read/20180725/496/930053/ustaz-abdul-somad-ditolak-di-semarang-polri-ormas-mana-bisa-melarang" target="_blank" rel="noopener" title="UAS di Semarang">Ustaz Abdul Somad (UAS)</a>. Penjelasan Ustaz Abdul Somad diunggah sejumlah akun di Youtube.</p><p><a href="http://semarang.solopos.com/read/20180731/515/930900/masuk-bursa-cawapres-prabowo-ini-jawaban-ustaz-abdul-somad" target="_blank" rel="noopener" title="UAS Masuk Bursa Cawapres">Ustaz Abudl Somad</a> menjelaskan, arti "sesat" dalam Ad-Dhuaa bukan berarti menyembah berhala seperti latta dan uzza. Menurut Abdul Somad, jika diartikan sesat seperti itu, maka akan jadi blunder buat umat Islam.</p><p>"Nanti anak kita diejek orang, berarti nabi kalian itu sesat ya," kata Abdul Somad dalam video tersebut, seperti dikutip Okezone, Senin (13/8/2018).</p><p>Menurut <a href="http://news.solopos.com/read/20180709/496/927038/setelah-dukung-jokowi-begini-hubungan-tgb-dengan-ustaz-abdul-somad" target="_blank" rel="noopener" title="Hubungan TGB dan UAS">Abdul Somad</a>, makna pertama dari "sesat" adalah ketika Nabi tersesat di Kota Makkah saat membawa dagangan dari Syam. "Saat di gurun pasir enggak tahu arah, kemudian ditunjukkan jalannya," kata Abdul Somad.</p><p>Sedangkan makna kedua "sesat", kata Abdul Somad, "sesat" di ayat tersebut berarti "sebelumnya engkau (Muhammad) tak tahu hakikat Allah, maka setelah turun Jibril membawa wahyu engkau pun tahu".</p><p>"Jadi makna dhaalan (sesat) bukan menyembah berhala, nabi tidak pernah menyembah latta, uzza, karena agama di Makkah ada agama hanafiah, samhah, agama yang dibawa Nabi Ibrahim, murni," jelas UAS.</p><p>"Kalau kata sesat mesti ditakwilkan, bukan artinya menyembah berhala dan lain-lain, maknanya belum tahu hakikat kebenaran sampai akhirnya Jibril datang, barulah tahu hakikat kebenaran. Tapi sebelum jadi Nabi waktu 40 tahun Allah sudah menjaga dia," kata UAS menjelaskan.</p>

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya