SOLOPOS.COM - Abdul Somad (Facebook @ustadzabdulsomad)

Ustaz Abdul Somad meminta warganet menonton ceramahnya secara utuh.

Solopos.com, JAKARTA – Ustaz Abdul Somad akhirnya mengklarifikasi ceramahnya yang sempat dipersoalkan di dunia maya. Dalam ceramah itu, sebagian warganet menilai Ustaz Abdul Somad telah menghina Nabi Muhammad Saw.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Namun, Ustaz Abdul Somad membantah hal itu. Ia pun mengklarifikasi tudingan itu di akun media sosial Facebook Kitab Kuning Aswaja.

Ia menyatakan bahwa dirinya adalah alumni Darul Hadits yang belajar hadits-hadits nabi. ia juga mengaku sepulangnya dari Darul Hadits ke Indonesia, langsung mengajar mengenai ilmu hadits sejak 2008.

“Saya Alumni Darul Hadits yang belajar hadits-hadits Nabi. Dari tahun 2008 pulang ke Indonesia mengajar hadits. Di UIN mengampu mata kuliah hadits”. Please deh!” kata Abdul Somad dikutip dari fan page Kitab Kuning Aswaja, Kamis (11/1/2018)

Ia pun meminta warganet untuk menonton ceramahnya secara utuh atau tidak setengah-setengah sehingga dapat memahami isi ceramahnya.

“Biasanya efek fitnah-fitnah begini orang makin simpati, lovers dan followers makin bertambah. Saya sudah cukup ribet dengan popularitas ini. Ke mall saya terpaksa pakai topi pet. Itu pun ketahuan juga. Di airport saya sering hampir ketinggalan pesawat gara-gara lovers minta poto. Jadi tolong, belilah paket 4 GB. Tonton tuntas. Kalau nggak faham, nanya. Semoga Allah SWT selalu membimbing hati kita. Aamiin,” katanya lagi.

Bahkan, ia menegaskan, hal yang disampaikannya ketika ceramah merupakan pendapat moderat Syaikh Al Qaradawi dalam Min Fiqh Ad-Daulah. Abdul Somad juga menjelaskan, dalam ilmu hadits, da yang disebut dengan “al-Jam’u wa at-Taufiq” yaitu mengkombinasikan dan mengkompromikan beberapa hadits tentang suatu masalah.

Berikut klarifikasi lengkap Ustadz Abdul Somad mengenai tudingan dirinya menghina Nabi Muhammad:

Klarifikasi UAS Terkait Video:

1. Mohon maaf jika klarifikasi ini terlambat. Karena selama umroh saya tidak beli nomer baru Saudi Arabia dan tidak isi pulsa. Khawatir tergoda internet. Hanya pakai wifi hotel saja.

2. Video pertama di depan Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau. Dihadiri banyak tokoh lintas ormas. Semua memberikan orasi 5-10 menit. Saya diundang sebagai dai dari luar HTI. Orasi saya seputar urgensi politik Islam.

3. Video kedua di Hotel Pangeran Pekanbaru. Dihadiri tokoh lintas ormas. Saya sebagai dai luar HTI.

4. Isi tausiyah video 8 menit itu tentang politik Islam. Usia Nabi dibagi tiga:

  • 40 tahun sebagai seorang dalam persiapan kenabian. Belum memegang kekuasaan.
  • 13 tahun di Makkah fase kenabian, tapi lemah, tertindas. Bilal disiksa, Sumayyah wafat sebagai syahid, Shuhaib terusir, dan lain-lain.
  • 10 tahun di Madinah setelah memiliki kekuasaan. Barulah terwujud pemerataan keadilan dengan bahasa Al-Qur’an: Rahmatan Lil-‘Alamin.

5. Fiqh Islam itu banyak aspek:

  • -Ada fiqh ibadah: shalat, zakat, puasa, haji, dan lain-lain.
  • Aspek mu’amalah: jual beli, gadai, hutang piutang, dan lain-lain.
  • Aspek munakahat: nikah, cerai, zhihar, li’an, dan lain-lain.
  • Aspek politik: syarat pemimpin, dan lain-lain.

Dalam membahas aspek politik Islam ini, Ulama menggunakan banyak istilah. Panjang lebar dibahas Imam al-Mawardi (wafat 450 H) dalam Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, sampai Al-Qaradawi dalam Min Fiqh Ad-Daulah. Hingga Ustadz Sulaiman Rasjid dalam Fiqh Islam:

Macam-macam istilah digunakan:

– As-Siyasah As-Syar’iyyah

– Al-Imamah

– Al-Khilafah

– Ad-Daulah

Yang dimaksud adalah, aspek politik dalam Islam.

6. Yang selalu saya sampaikan adalah pendapat moderat Syaikh Al-Qaradawi dalam Min Fiqh Ad-Daulah. Bahwa ketika mencoblos, maka itu adalah persaksian di hadapan Allah SWT bahwa kita bersaksi memilih pemimpin dan wakil kita. Jangan lupa diantara dosa terbesar adalah kesaksian palsu.

7. Dalam ilmu hadits ada yang disebut dengan “al-Jam’u wa at-Taufiq” yaitu mengkombinasikan dan mengkompromikan beberapa hadits tentang suatu masalah.



Begitu juga hendaknya sikap kita menyikapi beberapa potongan video, tulisan, pernyataan dari seseorang agar dapat pemahaman yang utuh.

8. Ada pernyataan: “Abdul Somad menghina Nabi Muhammad SAW”. Saya katakan: “Saya Alumni Darul Hadits yang belajar hadits-hadits Nabi. Dari tahun 2008 pulang ke Indonesia mengajar hadits. Di UIN mengampu mata kuliah hadits”. Please deh!

9. Insya Allah saya dapat menjelaskan pada ikhwah sudaghe sedulur sederek sedoyo halak hita sasudena yang gagal faham. Tapi saya tidak akan pernah mampu memberikan penjelasan pada orang-orang yang memang mengambil kesempatan dengan gagal faham.

10. Biasanya efek fitnah-fitnah begini orang makin simpati, lovers dan followers makin bertambah. Saya sudah cukup ribet dengan popularitas ini. Ke mall saya terpaksa pakai topi pet. Itu pun ketahuan juga. Di airport saya sering hampir ketinggalan pesawat gara-gara lovers minta poto. Jadi tolong, belilah paket 4 GB. Tonton tuntas. Kalau nggak faham, nanya. Semoga Allah SWT selalu membimbing hati kita. Aamiin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya