SOLOPOS.COM - Umat Katolik berdoa didekat peti jenazah Uskup Agung Semarang Mgr Johannes Maria Pujasumarta saat disemayamkan di Kompleks Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Sleman, Kamis (12/11/2015). (Harian Jogja/Gigih M. Hanafi)

Uskup Agung Semarang Mgr Pujasumarta menjadi uskup pertama yang dimakamkan di Kentungan

Harianjogja.com, SLEMAN- Mendung menggelayut menyambut kedatangan jenazah Monseignor (Mgr) Pujasumarta Pr, Uskup Keuskupan Agung Semarang (KAS), Kamis (12/11/2015) siang. Jenazah yang diberangkatkan dari Gereja Santa Perawan Ratu Rosario Suci Katedral Semarang pukul 08.00 WIB, sampai di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan sekitar pukul 12.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Jenazahnya diangkat dan disemayamkan di Kapel St. Paulus. Para pastor (romo), biarawan, biarawati, terlebih umat Katolik yang telah menunggu, secara berurutan naik ke panti imam, tempat di mana jenazahnya disemayamkan. Mereka melihat pimpinannya telah berpulang, mengenakan pakaian kebesaran Uskup serba putih, tak lupa dengan mitra atau mahkota Uskup di kepala.

Mgr. Johannes Maria Trilaksyanta Pujasumarta atau yang akrab disapa Mgr. Puja, dikenal memiliki perhatian besar terhadap para calon pastor (frater), baik di Sekolah Tinggi Kentungan maupun di Sekolah Menengah Mertoyudan, Magelang.

Hal itu dirasakan, Frater Agustinus Kartono, Pr, 21, frater Seminari Tinggi Kentungan tingkat satu, yang ikut mempersiapkan kedatangan jenazah.

Saat ia masih duduk di Seminari Tahun Orientasi Romawi (TOR) di Jangli, Semarang, ia teringat saat almarhum datang mengendarai mobil sendiri.

“Jarak dari tempat tinggal uskup [KAS] sekitar enam kilo. Setidaknya dalam kondisi sakit, dia bisa minta tolong sopir. Kata beliau, tidak mau merepotkan orang lain,” ujar Fr. Kartono.

Menurutnya, kebiasaan itu semata dilakukan Mgr untuk dapat menjumpai para frater dan memberikan pembekalan sebelum menjadi pastor.

Perhatian itu diamini Romo Joseph Kristanto, Pr, Rektor Seminari Tinggi Kentungan. Ia mengakui semangat hidup Mgr. Puja dalam mengemban misi pelayanan sangat kuat. “12 Oktober kemarin, beliau ke sini [Kentungan] di antar ambulance untuk menahbiskan [pelantikan] satu imam. Meski kondisinya lemah, beliau bersikeras untuk datang,” tuturnya.

Mgr. Puja masih bisa membacakan doa panjang di tengah nafasnya yang mulai tersengal. Rm. Kris melihat itu sebagai bukti semangat Mgr. Puja yang rela melawan sakit hanya untuk menyaksikan pertambahan satu pastor di KAS.

Kedatangan jenazah Mgr. Puja membuat banyak umat Katolik di berbagai daerah datang untuk melayat. “Kemarin [di Semarang] sudah dari umat Jepara, Pati, Kudus, Semarang. Sekarang [di Jogja], dari Solo, Magelang, Boyolali,” jelasnya.

KAS sendiri membawahi gereja Katolik di Jawa Tengah bagian timur dan juga DIY. Sehingga jumlah umat yang begitu banyak membuat Seminari Tinggi Kentungan akan terus didatangi pelayat dalam waktu dua hari ini.

Mgr. Puja akan dimakamkan Jumat pagi di komplek pemakaman para Romo yang lokasinya di belakang Seminari Kentungan. Almarhum adalah penghuni ke-38 di pemakaman itu. Menariknya, dia adalah uskup pertama yang dimakamkan di situ. Uskup Semarang sebelumnya dimakamkan di Muntilan, adapula di Taman Makan Pahlawan Semarang.

“Kami sudah ada makam siap pakai. Tinggal buka. Kemarin sudah dibuka,” papar Rm. Kris.

Jumat pukul 10.00 WIB akan dilakukan misa terakhir sekaligus penutupan peti. Tidak akan ada upacara susupan layaknya tradisi Jawa namun jenazah langsung diarak menuju pemakaman yang hanya berjarak 100 meter dari kapel.

Hingga saat meninggalnya, Uskup kelahiran Surakarta 66 tahun lalu ini masih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Waligereja Indonesia (KWI). Posisinya sebagai sekretaris, kata Rm. Kris, perlu segera diisi mengingat posisi tersebut memiliki tanggung jawab penting dalam organisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya