SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Solopos.com) – Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Boyolali berencana melibatkan pihak kepolisian untuk mengatasi serangan kera Merapi yang semakin mengganas. Kera-kera liar asal puncak Merapi ini keberadaannya merugikan para petani. Sebab, binatang primata itu merusak dan memakan habis tanaman mereka.

“Kami akan berkoodinasi dengan kepolisian untuk menanggulangi serangan kera ini. Namun, mengusirnya dengan catatan tidak melukai,” papar Kepala Distanbunhut Boyolali, Wisnu Hermadi kepada wartawan, akhir pekan lalu. Wisnu mengatakan usaha petani dengan memasang jaring belum maksimal. Sebab hewan-hewan yang kelaparan itu masih saja menyerang tanaman milik petani.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diakui, memindahkan kawanan kera dalam jumlah banyak ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Diperkirakan jumlah kawanan kera itu mencapai ribuan ekor. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) untuk menanam tanaman kesukaan kera di puncak gunung.

Ia berharap bantuan dari kepolisian dapat menghalau kera-kera yang kerap meresahkan warga terutama di lereng Merapi. “Misalnya saja bisa ditakuti dengan suara senapan dengan peluru kosong. Cara ini tak akan sampai membunuh kera,” imbuhnya.

Tercatat, jumlah kerugian akibat serangan kera ini mencapai Rp 66 juta. Kera-kera liar itu menyerang setidaknya 70 hektare (ha) lahan pertanian di lereng Merapi terutama di Kecamatan Selo. Menurut Wisnu jumlah ini diperkirakan hanya di Selo saja. Sedangkan serangan kera di kecamatan lain seperti Cepogo dan Musuk belum terhitung.

Seperti diberitakan sebelumnya, para petani terpaksa meracuni kera karena sudah tidak bisa mengatasi serbuan hewan-hewan ini. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Primata itu bukannya kapok menyerang tanaman petani namun malah semakin merusaknya.
Mereka membawa bala pasukan lebih banyak untuk memakan habis tanaman-tanaman sayur milik warga. Para petani pun terpaksa menunggu ladangnya sepanjang hari agar kera-kera itu tidak menyerbu sayur-mayurnya.

rid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya