Solopos.com, SOLO — Banyak orang tua yang bertanya-tanya tentang usia ideal anak laki-lakinya untuk disunat menurut Islam. Hal ini dikarenakan di kalangan banyak perbedaan pendapat di kalangan orang tua terkait usia khitan buah hatinya.
Selain diwajibkan bagi laki-laki muslim, khitan memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan seperti mencegah terjadinya infeksi saluran kemih dan tentunya juga membuat kesehatan penis lebih terjaga kebersihannya.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Maka dari itu, sangat penting untuk anak laki-laki menjalani khitan. Menurut hasil penelitian yang ada, usia anak di bawah satu tahun yang dikhitan akan pulih lebih cepat serta mengeluarkan biaya yang lebih rendah. Bahkan, usia khitan di bawah satu tahun juga lebih sedikit mengalami komplikasi anestesi.
Lalu, berapa usia ideal anak laki-laki sunat menurut Islam?
Mengutip keterangan Nahdlatul Ulama dalam laman resminya, NU online, dalam kitab Tuhfatul Muhtaj menyebutkan batas usia anak laki-laki wajib segera dikhitan ketika sudah balig, yakni saat usianya 15 tahun atau telah mengeluarkan sperma. Namun, Islam menyarankan sunat dilakukan di usia 7 hari, 40 hari atau 7 tahun.
Sementara itu, menurut penjelasan Syaikh Wahbah Azzuhaili dalam kitab Alfiqhul Islami Wa Adillatuhu di laman Bincangsyariah.com, dimakruhkan mengkhitan anak pada saat baru lahir dan pada usia tujuh hari. Menurut Imam Almawardi, usia terbaik yang disunahkan untuk khitan adalah pada saat anak laki-laki belum balig. Sementara ketika sudah balig, maka hukumnya sudah wajib dikhitan.
“Menurut ulama Malikiyah, dianjurkan menunda khitan hingga anak sudah wajib diperintah melakukan salat, yaitu pada usia 7-10 tahun,” bunyi penjelasan Syaikh Wahbah Azzuhaili soal usia ideal anak sunat menurut Islam.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
