SOLOPOS.COM - Siswa SDIT Al Hikam menjalani pemeriksaan di Puskesmas Banyudono I, Boyolali, Rabu (5/2/2020) siang. (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Setelah kasus dugaan keracunan yang terjadi di SDIT Al-Hikam, Banyudono, Boyolali, Jawa Tegah (Jateng) pada Rabu (5/2/2020) lalu, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut diliburkan. Hal itu disebabkan ada beberapa siswa yang masih di rawat di rumah sakit.

Sekretaris II Yayasan Ponpes Al Hikam, Wahid Ismail, mengatakan kegiatan belajar mengajar SD IT Al Hikam hanya diliburkan sehari.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

"Ada sebagian siswa yang masih menjalani perawatan. Untuk hari ini [Kamis], kegiatan belajar mengajar diliburkan. Pada hari Jumat [7/2/2020] sudah masuk seperti biasa," ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis (6/2/2020).

Ia menjelaskan pemberian dispensasi libur sekolah ini bertujuan untuk mendinginkan suasana antara siswa dan para orang tua. Seluruh keluarga besar sekolah juga diminta tetap tenang sembari menunggu hasil pengecekan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali.

Pasalnya, Dinkes Boyolali sudah mengambil sampel makanan dari sekolah tersebut yang diduga menjadi sumber keracunan massal untuk diperiksa di laboratorium.

"Dinkes Boyolali sudah mengambi sampel makanan yang dimakan siswa siswi. Harapannya bisa mengetahui secara jelas penyebab dugaan keracunan tersebut," katanya.

Menurut pantauan Solopos.com di lapangan, tim Puskesmas Banyudono 1 membuka posko kesehatan di kompleks Ponpes Al Hikam. Ada beberapa siswa dan pengasuh ponpes yang memeriksakan diri di posko tersebut.

Kepala Puskesmas Banyudono 1, Iwan Wahyu Utomo, mengatakan sudah ada beberapa siswa yang memeriksakan diri ke posko kesehatan ini. "Mungkin masih ada efek dari kejadian kemarin. Jadi siswa maupun guru dan pengasuh pondok bisa periksa di posko ini," ujar Iwan.

Saat ditemui terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Boyolali, Sherly J Kilapong mengungkapkan, total korban dugaan keracunan makanan di SD IT dan SMP Al Hikam sebanyak 138 orang.

"Dari jumlah itu, ada 28 siswa yang dirujuk ke rumah sakit. Namun semua siswa sudah pulang." ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 25 siswa SDIT dan SMPIT Al-Hikam, Banyudono, Boyolali harus dirujuk ke rumah sakit setelah mengalami gejala mual dan pusing, Rabu (5/2/2020). Mereka diduga keracunan makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya