SOLOPOS.COM - Sejumlah pekarya sungai membersihkan sampah di depan pintu Bendungan Pleret, Kampung Ngledok, Sragen Tengah, Sragen, belum lama ini. (Istimewa/OP SDA DPU Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Hujan yang terus mengguyur wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengakibatkan sejumlah jembatan dan pintu bendungan tersumbat sampah dan rumpun bambu yang hanyut terbawa arus air.

Kendati tim gabungan lintas instansi terus bergerak membersihkan sampah-sampah itu tetap saja kembali menumpuk seusai hujan. Subkoordinator OP Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Dyah Patmasari, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (17/3/2022), menunjukkan lokasi-lokasi yang tersumbat sampah dan rumpun bambu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Beberapa di antara Bendungan Pleret Ledok di Sragen Tengah, Jembatan Grompol Masaran, Jembatan Mungkung Sidoharjo, dan Jembatan Kenatan Gondang.

Baca Juga : Temukan Sampah, Bupati Sragen Minta TPS 3R Dibangun di Gunung Kemukus

“Setelah hujan sampah menumpuk di bawah pilar jembatan atau di pintu bendungan. Volumenya sampai tidak bisa menghitung. Ketika kerja baksi bersih-bersih dari 0 persen sampai 80 persen kemudian hari berikutnya sampah menumpuk lagi. Yang paling banyak barongan bambu. Kira-kira bisa sampai lima truk,” ujar Dyah.

Bila satu truk diperkirakan memuat 1-2 ton maka volume sampah itu bisa mencapai 5-10 ton. Tumpukan sampah paling banyak dan sering itu, kata dia, ada di pintu bendungan Pleret Ngledok.

Dyah menerangkan pihaknya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) terus membersihkan sungai-sungai itu secara rutin. “Kalau musim penghujan seperti ini, kami kerja bakti bareng, yakni tim dari DPUR, BBWSBS, BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah], dan sukarelawan dari komunitas,” jelasnya.

Baca Juga : Sampah Plastik Naik Saat Pandemi Jadi Ancaman untuk Laut Indonesia

Penyebab Banjir

Dia menerangkan bila sampah yang menyumbat di jembatan itu berpotensi menyebabkan air sungai meluap sehingga banjir. Apalagi, katanya, bila sampah tersangkut pilar jembatan bisa mengancam konstruksi jembatan.

“Hampir setiap hari kami bersih-bersih. Sebenarnya Kamis ini mau ada gerakan serentak bersih-bersih sungai secara nasional tetapi ditunda. Karena Pak Jokowi berhalangan hadir. Tapi para pekarya sungai masih bersih-bersih Sungai Garuda pada Kamis ini,” katanya.

Baca Juga : TPS Bagan Ditutup Paksa Warga, DLH Sragen Tawarkan 3 Solusi Ini

Seorang warga Ledok RT 002/RW 010, Sragen Tengah, Slamet, 76, yang tinggal tak jauh dari pintu Bendungan Pleret mengatakan banyak sampah menumpuk di pintu bendungan itu setelah hujan.

“Sebenarnya setiap hari dibersihkan petugas sungai tetapi setelah hujan sampah kembali menumpuk. Sekarang sudah berkurang karena kemarin ada tiga orang yang bersih-bersih. Kalau tidak dibersihkan bisa banjir. Dulu pernah banjir tetapi sejak sungai dikeruk itu tidak banjir lagi,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya