SOLOPOS.COM - Sembako bantuan Pemkab Grobogan untuk warga yang melaksanakan isolasi mandiri di Desa Bangsri, Geyer. (Istimewa)

Solopos.com, GROBOGAN -- Ratusan tetangga atau warga satu Rukun Warga (RW) dengan pasien positif Covid-19--yang sempat berbohong--di Desa Bangsri, Geyer, Grobogan, melakukan isolasi mandiri. Mereka berdiam diri selama 14 hari di rumah masing-masing untuk memutus rantai persebaran virus corona.

Camat Geyer, Aries Ponco Wibowo, mengatakan ada 129 keluarga atau sekitar 310 orang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari di rumah. Mereka melakukannya dengan kesadaran sendiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akibat Pasien Corona Berbohong, 76 Karyawan RSUD Purwodadi Jalani Rapid Test

“Ada 129 KK yang bertempat tinggal satu RW dengan pengidap Covid-19. Mereka dengan kesadaran sendiri melakukan isolasi mandiri guna mencegah persebaran Covid-19,” jelas Aries kepada wartawan, Senin (13/4/2020).

Sebelum pelaksanaan isolasi mandiri, mereka melakukan sejumlah persiapan seperti penyemprotan disinfektan di lingkungan tersebut. Para tetangga satu RW dengan pasien Covid-19 di Bangsri, Geyer, Grobogan, itu tidak boleh keluar lingkungan sejak isolasi mandiri mulai Sabtu (11/4/2020).

300-an Kasus Baru Virus Corona Tiap Hari, Bukti PSBB Tidak Efektif

Sehari sebelumnya, seorang pasien bernama S dinyatakan positif terpapar virus corona atau mengidap Covid-19 berdasarkan hasil swab. Perempuan berusia 47 tahun tersebut saat ini menjalani perawatan di ruang isolasi di RSUD dr R Soedjati Purwodadi.

Pasien asal Bangsri, Grobogan, itu, sempat membuat heboh lantaran berbohong atau tidak berterus terang tentang riwayatnya yang berisiko terpapar Covid-19. Akibatnya, sebanyak 76 pegawai RSUD Purwodadi yang sempat berkontak dengannya harus menjalani rapid test massal.

Pembatasan Kampung

Sementara itu. Pemerintah Desa Bangsri juga telah mendirikan empat posko di jalan keluar masuk kampung. Posko tersebut sekaligus untuk mengawasi warga luar desa supaya tidak masuk ke lingkungan RW tersebut.

Namun apabila warga luar kampung memiliki kepentingan mendesak, mereka diperbolehkan masuk. Namun mereka harus memakai masker dan harus disemprot cairan disinfektan. Setiap posko dijaga oleh para pemuda desa dibantu Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

Permohonan PSBB Wabah Corona 3 Daerah Ditolak Menkes Terawan

Untuk memenuhi kebutuhan warga selama isolasi mandiri, Dinas Sosial Grobogan menyalurkan bantuan paket sembako, Minggu (12/4/20) sore. Ini merupakan respons terhadap temuan pasien Covid-19 di Grobogan.

"Masing-masing kepala keluarga menerima bantuan paket sembako berisi 20 kg beras, 20 bungkus mi, satu liter minyak goreng, dan 1,5 kg telur," jelas Plt Kepala Dinas Sosial Grobogan Ahmad Hariyono.

Tabrak Aturan PSBB, Permenhub Ojol Angkut Penumpang Dianggap Sarat Kepentingan Bisnis

Distribusi bantuan dilakukan oleh Dinas Sosial Grobogan dibantu Polsek Geyer dan Koramil Geyer, dengan menggunakan alat pelindung diri (APD). Bantuan didistribusikan dengan cara door to door supaya warga tidak keluar rumah.

"Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan warga bisa patuh dengan anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah," ujar Ahmad Hariyono.

Pasien Bohong

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, pasien S di RSUD Purwodadi, Grobogan, itu berbohong dengan tak berterus terang soal potensi terkena virus corona. Padahal dia baru saja pulang dari Hong Kong. Bahkan dia sempat pergi ke Jogja sepulang dari Hong Kong.

Pasien Positif Corona di Klaten 2 Orang, Keluarga dan Rekan Kerja Dikarantina

Karena menyembunyikan riwayatnya, S ditempatkan di bangsal Aster sejak Selasa (24/3/2020) dan ditangani dokter spesialis penyakit dalam. Kemudian karena ada kecurigaan setelah batuk dan mengeluhkan nyeri di ulu hati, S menjalani pemeriksaan mendalam oleh dokter spesialis paru. Di sinilah diketahui ada pneumonia sehingga S mulai dirawat di ruang isolasi RSUD dr R. Soedjati Purwodadi sejak Senin (30/3/2020).

Pasien Corona Grobogan Sempat Jagong ke Gabugan Sragen, Ini Kondisi Warga

Meski demikian, pasien itu tidak begitu saja bisa dipastikan berbohong karena waktu itu hasil tes Covid-19 belum diterima RSUD Purwodadi Grobogan. Setelah menjalani perawatan di ruang isolasi kondisi S membaik, sehingga pada Kamis (2/4/2020) sempat diperbolehkan pulang. Sebelum pulang S diberi edukasi dan diminta melakukan isolasi mandiri di rumahnya hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya