SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Freepik)

Solopos.com, PURWODADI – SLK, pria 46 tahun warga Desa Nglobar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) nekat bunuh diri, Minggu (10/4/2022) pagi.

Jasad SLK ditemukan tergantung di pohon bambu di samping rumahnya sekitar pukul 06.00 WIB. Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah bercerai dari sang istri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan laporan Polsek Purwodadi, jasad SLK kali pertama ditemukan ibunya, R, 72. R mencari SLK karena semalaman tidak pulang ke rumah.

Baca Juga: Ibu dan Dua Anak Kembar Diduga Bunuh diri di Rumah Megah

Ekspedisi Mudik 2024

Sungguh malang, R menemukan anaknya sudah tak bernyawa tergantung di pohon bambu. R lantas melaporkan penemuan anaknya yang bunuh diri kepada saudaranya, Parmin, 80, yang kemudian diteruskan ke Polsek Purwodadi.

Kapolsek Purwodadi AKP Saptono Widyo menjelaskan korban gantung diri dengan tali plastik warna kuning terikat di leher. Sedangkan tali bagian atas terikat di pohon bambu.

“Kondisi korban, alat kelamin mengeluarkan sperma dan terdapat bekas jeratan tali pada leher. Kaki kiri bawah lutut lecet dan lidah tergigit serta mengeluarkan liur. Tidak ditemukan luka atau bekas kekerasan lain,” jelas Saptono seperti dikutip dari Murianews.

Baca Juga: Baru Pulang dari Tanah Rantau, Warga Pracimantoro Wonogiri Bunuh Diri

Sementara itu, R mengatakan SLK mengalami depresi setelah bercerai dari istrinya. R menduga sang anak nekat mengakhiri hidupnya karena masalah tersebut.

“Paman korban tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi dan telah menerimakan meninggalnya korban. Paman korban juga telah membuat serta menandatangani surat pernyataan di atas materai,” imbuh sang kapolsek.

Peringatan

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya